ANALISA SUMBER & PENGGUNAAN KAS, MODAL KERJA & ANALISA BEP

A. ANALISA SUMBER & PENGGUNAAN KAS

Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana :

1)      Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan)

2)      Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas

3)      Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas

4)      Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana

Perubahan elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas disebut sumber-sumber dana, diantaranya :

1)      Berkurangnya aktiva lancar selain kas

a)      Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.

b)      Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

c)       Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan

2)      Berkurangnya aktiva tetap

a)      Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana

b)      Berkurangnya aktiva tetap neto  berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan

3)      Bertambahnya setiap jenis hutang

Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan

4)      Bertambahnya modal

Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana

5)      Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.

Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/ kas, antara lain :

1.Bertambahnya aktiva lancar selain kas

        Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian, penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

2. Bertambahnya aktiva tetap

        Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

3. Berkurangnya hutang

        Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan dana.

4. Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa penggunaan modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam P.I. pembelian kembali sahampun merupakan penggunaan dana.

5. Pembayaran cash deviden

Pembayaran cash deviden merupakan penggunaan dana. Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

6. Kerugian operasi perusahaan

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya bertambahnya hutang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian. Dengan demikian, maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.

Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan dana

PERUSAHAAN PT. RAHAYU

LAPORAN PERUBAHAN NERACA 31 DES 1980 – 31 DES 1981

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

 

  31/12/1980 31/12/1981

Perubahan

Debet

Kredit

AKTIVA  
Kas Rp.       600 Rp.       700 Rp.     100 Rp.         –
Efek Rp.       700 Rp.       500 Rp.         – Rp.     200
Piutang Rp.    1.200 Rp.    1.000 Rp.         – Rp.     200
Barang Rp.    2.200 Rp.    2.600 Rp.     400 Rp.         –
Mesin Rp.    4.000 Rp.    5.000 Rp.  1.000 Rp.         –
Akum. depresiasi mesin Rp.     (400) Rp.     (600) Rp.         – Rp.     200
Bangunan Rp.    4.000 Rp.    4.000 Rp.         – Rp.         –
Akum. depresiasi bangunan Rp.     (600) Rp.     (900) Rp.         – Rp.     300
Tanah Rp.    2.300 Rp.    3.700 Rp.  1.400 Rp.         –
Jumlah Aktiva Rp.  14.000 Rp.  16.000    
   
HUTANG & MODAL  
Hutang perniagaan Rp.    1.500 Rp.    1.000 Rp.     500 Rp.         –
Hutang wesel Rp.    1.000 Rp.    1.200 Rp.         – Rp.     200
10 % obligasi Rp.    4.500 Rp.    6.000 Rp.         – Rp.  1.500
Modal saham Rp.    5.000 Rp.    5.000 Rp.         – Rp.         –
Surplus modal Rp.    1.000 Rp.    1.000 Rp.         – Rp.         –
Laba ditahan Rp.    1.000 Rp.    1.800 Rp.         – Rp.     800
Jumlah Hutang & Modal Rp.  14.000 Rp.  16.000    
Jumlah     Rp.  3.400 Rp.  3.400

Selama tahun 1981, Perusahaan PT. Rahayu mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000

PERUSAHAAN PT. RAHAYU

LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Sumber-Sumber

Penggunaan

Dana berasal dari operasi :
Keuntungan neto Rp.  1.500 Cash deviden Rp.     700
Depresiasi Rp.     500 Bertambahnya mesin Rp.  1.000
Berkurangnya efek Rp.     200 Bertambahnya tanah Rp.  1.400
Bekurangnya piutang Rp.     200 Bertambahnya barang Rp.     400
Bertambahnya hutang wesel Rp.     200 Berkurangnya hut. perniagaan Rp.     500
Bertambahnya obligasi Rp.  1.500 Bertambahnya kas Rp.     100
  Rp.  4.100   Rp.  4.100

Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan dana yang menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash deviden.

–          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usahanya.

–          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha

–          Pembelian tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut

Bagaimana penambahan mesin dan tanah itu dibelanjai ?

Kita harus meneliti sektor sumber-sumber dananya. Sumber-sumber dana yang menonjol adalah dana yang berasal dari keuntungan neto dan depresiasi (internal sources) dan hutang jangka panjang (obligasi).

–          Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000 (47%) dan masih ada sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp. 1.500.000 – Rp.  700.000). Sisa keuntungan tersebut merupakan modal sendiri. Dana yang paling tepat untuk membiayai pembelian tanah tetapi ternyata dananya tidak cukup karena tambahan tanah meliputi jumlah Rp. 1.400.000. Dengan demikian kekurangannya sebesar Rp. 600.000 dibelanjai dengan hutang jangka panjang

–          Hutang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup kekurangan dana untuk membeli tanah dan sisa hutang jangka panjang yang tersedia untuk pembelian mesin (1.500.000 – Rp.  600.000), tinggal sisanya sebesar Rp. 900.000

–          Tambahan mesin meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan hutang jangka panjang dan depresiasi

Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun 1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah.

–          Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka panjang dan depresiasi. Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas.

–          Pembelian tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dari hutang jangka panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas

B. ANALISA SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA

Dalam kenyataannya selain membuat  laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja (statements of sources and uses of working capital).

Pengertian modal kerja

Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (netto).

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Kas Rp.  100.000 Hutang perniagaan Rp.  200.000
Piutang Rp.  200.000 Hutang wesel Rp.  100.000
Inventory Rp.  300.000
Modal kerja Rp.  300.000
Jumlah aktiva Rp.  600.000 Jumlah hut. & mod. Rp.  600.000

Selanjutnya terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur aktiva lancar dan hutang lancar, yaitu :

a. Perubahan ke – 1

Pembelian barang (inventory) secara kredit sebesar Rp. 50.000.

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Kas Rp.  100.000 Hutang perniagaan Rp.  250.000
Piutang Rp.  200.000 Hutang wesel Rp.  100.000
Inventory Rp.  350.000
Modal kerja Rp.  300.000
Jumlah aktiva Rp.  650.000 Jumlah hut. & mod. Rp.  650.000

      b.   Perubahan ke – 2

Pembayaran hutang perniagaan sebesar Rp. 100.000 dengan kas

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Kas Rp.             – Hutang perniagaan Rp.  150.000
Piutang Rp.  200.000 Hutang wesel Rp.  100.000
Inventory Rp.  350.000
Modal kerja Rp.  300.000
Jumlah aktiva Rp.  550.000 Jumlah hut. & mod. Rp.  550.000

Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah modal kerja harga akn berubah jika ada perubahan dalam non current account (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri). Perubahan unsur non current account yang memperbesar modal kerja disebut dengan sumber modal kerja atau sources of work capital. Sedangkan yang memperkecil modal kerja disebut dengan penggunaan modal kerja.

Jika penggunaan modal kerja lebih kecil dibandingkan dengan sumber modal kerja maka hal ini akan mempunyai efek neto yang positif. Sedangkan jika penggunaan modal kerjanya lebih besar maka efek netonya akan memperkecil modal kerja.

Sumber-sumber modal kerja, antara lain :

  1. Berkurangnya aktiva tetap
  2. Bertambahnya hutang jangka panjang
  3. Bertambahnya modal
  4. Keuntungan dan operasi perusahaan

Penggunaan modal kerja, antara lain :

  1. Bertambahnya aktiva tetap
  2. Berkurangnya hutang jangka panjang
  3. Berkurangnya modal
  4. Pembayaran cash deviden
  5. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan
  6. Bagan perubahan non current account yang mempunyai efek memperbesar modal kerja (sumber-sumber modal)
Current Accounts
Aktiva Lancar Hutang Lancar
(+) Modal Kerja(AL – HL)
(+)    (+)    (+)
Non Current Accounts
     (-)
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri Modal (+)
Laba Ditahan
(+)

Sumber: Bambang Riyanto: Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan

Bagan  perubahan unsur non current accounts yang mempunyai efek memperkecil modal kerja (penggunaan modal kerja)

Current Accounts
Aktiva Lancar Hutang Lancar
(-) Modal Kerja(AL – HL)
(-)    (-)      (-)
Non Current Accounts
     (+)
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri Modal (+)
Laba Ditahan
(+)

Sumber: Bambang Riyanto: Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan

Langkah-langkah penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja :

a.   Menyusun laporan perubahan modal kerja

      Untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja

  1. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current account ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
  2. Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja
  3. Menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Contoh Laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Unsur-unsur modal kerja 31/12/1980 31/12/1981

Perubahan Modal Kerja

Bertambah

Berkurang

Aktiva Lancar
Kas Rp.     600 Rp.     700 Rp.      100 Rp.         –
Efek Rp.     700 Rp.     500 Rp.          – Rp.     200
Piutang Rp.  1.200 Rp.  1.000 Rp.          – Rp.     200
Barang Rp.  2.200 Rp.  2.600 Rp.      400 Rp.         –
Jumlah aktiva lancar Rp.  4.700 Rp.  4.800
Hutang Lancar
Hutang perniagaan Rp.  1.500 Rp.  1.000 Rp.      500 Rp.         –
Hutang wesel Rp.  1.000 Rp.  1.200 Rp.          – Rp.     200
Jumlah hutang lancar Rp.  2.500 Rp.  2.200
Modal Kerja Rp.  2.200 Rp.  2.600
Rp.   1.000 Rp.     600
Tambah modal kerja Rp.          – Rp.     400
Jumlah     Rp.  1.000 Rp.  1.000

Sumber: Bambang Riyanto: Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan

Dari tabel diatas, nampak besarnya modal kerja pada akhir tahun 1981 (31/12/1981) lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya (31/12/1980), berarti ada tambahan modal kerja. Kenaikan modal kerja ini disebabkan sumbernya lebih besar daripada penggunaannya (sources > uses)

Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

PERUSAHAAN PT. RAHAYU

LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Sumber-Sumber

Penggunaan

Dana dari operasi :
Keuntungan neto Rp.  1.500 Cash deviden Rp.     700
Depresiasi Rp.     500 Bertambahnya mesin Rp.  1.000
Bertambahnya hutang jangka panjang Rp.  1.500 Bertambahnya tanah Rp.  1.400
Bertambahnya modal kerja Rp.     400
Rp.  3.500   Rp.  3.500

Sumber: Bambang Riyanto: Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan

Arti pentingnya analisa sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

  1. Untuk mengetahui laporan tahun lalu
  2. Untuk proyeksi yang dimaksudkan
  3. Untuk menilai kebijaksanaan dalam penggunaan dan cara mendapatkan dana untuk periode mendatang

C. ANALISA BEP

Titik Pulang Pokok atau Titik Impas atau Break Even Point (BEP) adalah suatu titik yang menggambarkan kondisi pada saat itu Total Biaya ( Total Cost ) sama besar dengan Total Pendapatan (Total Revenue).

Total Biaya adalah penjumlahan antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya Tetap adalah sejumlah biaya yang perubahannya tidak dipengaruhi oleh volume produksi tetapi dikarenakan oleh adanya faktor waktu.

Contoh : Gaji manager per bulan, Sewa gedung per tahun dsb.

Biaya Variabel adalah sejumlah biaya yang perubahannya dipengaruhi oleh volume produksi, sehingga membentuk fungsi biaya variable.

Contoh : Bahan baku per unit, Tenaga Kerja Langsung per unit.

Total Pendapatan adalah hasil perkalian antara kuantitas yang terjual dengan harga per unit.

Manfaat BEP :
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
Rumus BEP :

Rumus Titik Impas dalam Unit

========Biaya tetap========
———————————–
Harga/unit – Biaya variable/unit

Rumus Titik Impas dalam Rupiah

=========Biaya Tetap ( Fixed Cost )==========
——————————————————
{ 1 – ( Biaya Variabel per unit / Harga Jual per unit ) }

Ilustrasi 1 :

Panitia penyelenggara Fa. Tahan Krisis akan mendatangkan artis penyanyi dari luar negeri. Perhitungan kasar yang akan dikeluarkan untuk melangsungkan acara pertunjukan musik tersebut, adalah :

Honor Penyanyi Rp. 50.000.000,-
Honor Band Rp. 30.000.000,-
Sewa tempat dan panggung ( dengan kapasitas 2.500 penonton ) Rp. 87.500.000,-
Brosur, cetak tiket dan iklan lainnya Rp. 20.000.000,-
Snack dan minuman per orang Rp. 25.000,-
Dengan harga karcis masuk Rp. 150.000,- per orang penonton

BEP ( Break Even Point-Titik Impas) dalam jumlah penonton :

Rp. 50.000.000 + 30.000.000,-+87.500.000 + 20.000.000,-
—————————————————————
=======Rp.150.000,-/orang – Rp. 25.000/orang=========

= 1.500 orang penonton

BEP dalam Rupiah :

========Rp. 187.500.000,-===========
——————————————–
1 – ( Rp. 25.000/orang : Rp. 150.000/orang )

= Rp. 187.500.000 / 83,33 = Rp. 225.090.036,-

Ilustrasi 2 :
Nusantara Sakti, Co memproduksi dan menjual mesin penghisap debu. Laporan Rugi Laba yang disusun dengan format kontribusi, sbb :
Penjualan ( 400 unit)==Rp.2.400.000,-==Rp. 6.000,-==100%
Biaya variabel======Rp.1.800.000,-==Rp. 4.500,- == ….. %
Margin Kontribusi====Rp. 600.000,-===Rp. 1.500,-=== ….%
Biaya Tetap=========Rp. 480.000,-
Laba Bersih=========Rp. 120.000,-

Instruksi dan Solusi :
a. Rasio Margin Kontribusi
    Rp. 1.500/Rp.6.000,- x100% = 25%

b. Rasio Biaya Variabel
     Rp.4.500,-/Rp.6.000,- x 100% = 75%

c. Titik Impas, dengan rumus Penjualan = BV + BT + Laba
     6.000 Q = 4.500 Q+ Rp. 480.000,- + 0
     1.500 Q = Rp. 480.000,-
     Q BEP = 320 unit atau Rp. 1.920.000,

ANALISA LAPORAN KEUANGAN (Pertemuan ke-3, Bu Stanty)

1. Jelaskan mengenai neraca menurut yang anda ketahui ?

Neraca (Inggris: Balance Sheet atau Statement of Financial Position)

adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan.

2. Per tgl berapa neraca disajikan, mengapa ?

Neraca biasa disajikan pada akhir bulan atau per tanggal 30/31 karena pada akhir bulan semua  transaksi, pencatatan jurnal. penggolongan dalam buku besar dan pengiktisaran dalam neraca lajur yang merupakan bahan untuk menyajikan laporan keuangan    telah selesai dikerjakan.
3. Bagaimana persamaan keseimbangan untuk suatu neraca ?

Harta = Hutang + Modal

Assets = Liabilities + Equitas

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi.

Harta yang disajikan dalam neraca disusun berdasarkan likuiditas, yaitu tingkat kecepatan harta tersebut menjadi uang, dalam kegiatan perusahaan. Sedangkan utang disusun atas jangka waktu pembayaran. Dan modal disusun berdasarkan tingkat kekekalan/lamanya bertahan dalam perusahaan.

4. Mengapa laporan tahunan menyajikan neraca, L/R, & arus kas lebih dari 1 tahun, jelaskan menurut pendapat kalian ?

Untuk melihat perubahan – perubahan yang terjadi pada perkiraan – perkiraan dalam suatu neraca ataupun laporan L/R  dan Arus Kas. Dan menilai kewajarannya dengan membandingkan antara laporan tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya. Misalnya kita bisa membandingkan naik – turunya suatu aliran kas perusahaan, dan jika ada aliran kas yang diselewengkan maka akan cepat terdeteksi.

5. Sebutkan jenis2 dari kewajiban perusahaan ?

Kewajiban (bahasa Inggris: liability) adalah utang  yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain.

Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  1. Liabilitas jangka pendek – liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.
  2. Liabilitas jangka panjang – liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari : utang bank, utang hipotek, obligasi pensiun, dan lain-lain.

CONTOH ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT. NURTI NURYATI

PT. NURTI NURYATI

NERACA

PER 31 DESEMBER 2010

AKTIVA PASIVA

Kas                         2.000.000                                             Hutang Dagang                 3.000.000

Efek                            900.000                                             Hutang Wesel                    1.000.000

Piutang                3.000.000                                              Obligasi                               7.400.000

Persediaan         5.000.000                                              Saham                               12.000.000

Tanah                    7.000.000                                             Laba Ditahan                  12.000.000

Bangunan            7.500.000

Mesin                   6.000.000

Total                  31.400.000 Total                   31.400.000

PT. NURTI NURYATI

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2010

Penjualan                                                                                            15.000.000

HPP                                                                                                        (8.000.000)

Laba Bruto                                                                                            7.000.000

Biaya Operasional                                                                            (4.000.000)

EBIT                                                                                                         3.000.000

Bunga                                                                                                     (1.400.000)

EBT                                                                                                           1.600.000

Tax (15%)                                                                                                 (240.000)

EAT                                                                                                       1.360.000

Hitunglah ratio Likuiditas, Solvabilitas dan rentabilitas !

  1. RATIO LIKUIDITAS
  • Current ratio

Current Ratio =   Aktiva Lancar x 100 %

Hutang Lancar

=  10.900.000 x 100 % = 275,5 % = 2,75

4.000.000

  • Cash Ratio

CashRatio        =   Kas + Efek x 100 %

Hutang Lancar

=  2.000.000 x 100 % = 50 % = 0,5

4.000.000

  • Quick ratio

Quick Ratio        =   Kas + Efek + Piutang x 100 %

Hutang Lancar

=  5.900.000 x 100 % = 147,5 % = 1,47

4.000.000

2.  RATIO SOLVABILITAS

  • Total Hutang terhadap Modal Sendiri

Total Hutang terhadap Modal Sendiri = Hutang lancar + Hutang jangka Panjang x 100 %

Modal sendiri

= 11.400.000 x 100 % = 57 % = 0,57

20.000.000

  • Total Hutang terhadap Aktiva

Total Hutang terhadap Modal Aktiva = Hutang lancar + Hutang jangka Panjang x 100 %

Total Aktiva

= 11.400.000 x 100 % = 36,31 % = 0,36

31.400.000

3. RATIO RENTABILITAS

  • Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas Ekonomi  = EAT x 100 %

Total Aktiva

= 1.360.000 x 100 % = 4,33 % = 0, 04

31.400.000

  • Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas Modal Sendiri  = EAT x 100 %

Modal Sendiri

= 1.360.000 x 100 % = 6,8 % = 0,06

20.000.000

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Pertemuan 2, Bu Stanty)

1. Jelaskan arti penting laporan keuangan ?

    Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

    Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

    1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier

        2.   Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.

          3.  Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.

          4.  Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

          5.  Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.

           

            2. Jelaskan pengertian laporan keuangan dan analisis laporan keuangan !

              Pengertian Laporan Keuangan

              ¤Menurut Drs. S. Munawir

              Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

              ¤ Menurut Drs. Djarwanto. P.S

              Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

              ¤ Menurut Myer, Financial Statement Analysis

              Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.

              ¤ Menurut SAK

              Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan
              arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

              ¤Menurut Drs.Dwi Prastowo.D, M.M, Akt

              Laporan Keuangan adalah merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.

              Pengertian Analisis Laporan Keuangan

              ¤ Menurut Drs. Djarwanto P.S

              Analisis Laporan Keuangan adalah merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

              ¤Menurut Dwi Prastowo D, M.M, Akt

              Analisis Laporan Keuangan adalah suatu proses membedah-bedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponen nya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan diantara komponen-komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

              ¤ Menurut Leopold A.Bernstein

              Financial statement Analysis is the judgemental process that aims to evaluate the current and past financial positions and results of operation of an enterprise with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance.

              ¤ Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

              Analisis Laporan Keuangan adalah analisis terhadap neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampiran nya untuk mengetahui gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.

              ¤ Menurut Drs.Djarwanto PS

              Analisis Laporan Keuangan adalah analisis terhadap hasil tindakan pembuatancringkasan data  euangan perusahaan yang digunakan untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan.

               

              3. Sebutkan syarat – syarat laporan keuangan !

                –       Dapat Dipahami

                Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh pemakainya. Pemakai informasi diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi.

                –          Relevan

                Informasi mempunyai kualitas relevan bila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai, yaitu dengan cara berguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi bermanfaat dalam peramalan dan penegasan, yang keduanya berkaitan satu sama lain. Prediksi posisi posisi keuangan dan kinerja masa depan serta hal lainnya seringkali didasarkan pada informasi posisi keuangan dan kinerja masa lalu. Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya

                –          Keandalan

                Informasi memiliki kualitas handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Keandalan informasi dipengaruhi oleh penyajian jalur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan dan dapat dibandingkan.

                 

                4. Sebutkan keterbatasan yang ada dalam laporan keuangan !

                  • Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
                  • Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku(book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
                  • Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi Indonesia, Jakarta 1974,hal 14).
                  • Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.

                   

                  5. Sebutkan bentuk – bentuk laporan keuangan !

                  a. Neraca

                    1. Yaitu laporan systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca  harus memenuhi persamaan akuntansi  dan umumnya bebentuk:

                    –   Skontro/Horizontal.

                    Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan

                    –   Report form/Laporan.

                    Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah

                    b. Laporan perubahan Modal (Capital Statement)

                      yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).

                      c. Laporan Rugi Laba (income statement)

                        yaitu laporan systematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses) selama satu periode akuntansi. Selisia antara pendapatan – pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang di derita oleh perusahaan. Bentuk laporan laba rugi harus memenuhi persamaan akuntansi  dan umumnya bebentuk:

                        –  Multiple Step (Bertahap)

                        Dalam bentuk ini pengelompokan terhadap pendapatan – pendapatan dan biaya – biaya disusun dalam urut – urutan tertentu sehingga dapat diketahui secara langsung laba bruto, penghasilan usaha. Penghasilan bersih sebelum pajak, penghasilan bersih setelah pajak dan penghasilan bersih dari elemen – elemen luar biasa

                        –  Single Step

                        Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok – kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan – pendapatan dan biaya – biaya.

                        d. Laporan Arus Kas

                          Yaitu laporan yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar, yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas aktivitas dan arus kas pendanaan.

                          ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Pertemuan I, Bu Stanty)

                          1. Sebutkan tujuan dari analisis laporan keuangan ?

                          Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

                          1. Dapat diberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang  terdapat dari laporan keuangan biasa.
                          2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit)
                          3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
                          4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
                            hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
                            komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
                            yang diperoleh dari luar perusahaan.
                          5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
                            model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk
                            prediksi, peningkatan (rating).1.
                          6. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan nlain dengan periode
                            sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
                          7. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
                          8. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

                          Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai berikut :

                          1.  Screening

                          Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih

                          kemungkinan investasi atau merger

                          2.   Forcasting

                          Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

                          3.   Diagnosis

                          Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masakah yang terjadi baik dalam manajemen operasi,

                          keuangan atau masalah lain.

                          4.  Evaluation

                          Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain

                          5.  Understanding

                          2. Sebutkan urutan dalam menganalisis laporan keuangan ?

                          1. Pertama, Analisa Likuiditas Perusahaan

                          Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi. Gunakan pos –

                          pos yang terdapat dalam neraca untuk menghitung Cash Ratio dan Quick Ratio untuk mengetahui perusahaan sedang dalam

                          kondisi likuid atau ilikuid.

                          2 .   Kedua, Analisa Solvabilitas Perusahaan

                          Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan memenuhi segala kewajiban finansialnya (seluruh Hutang) jangka panjang.

                          Gunakan pos – pos yang terdapat dalam neraca untuk menghitung ratio Hutang terhadap modal ataupun terhadap aktiva.

                          3.    Ketiga, Analisa Rentabilitas & Profitabilitas Perusahaan

                          Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Atau perbandingan antara laba dengan aktiva atau

                          modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dengan menggunakan laporan laba rugi kita dapat menghitug Profit

                          Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, dan Turn Over of Operating Assets.

                          3. Sebutkan macam-macam metode analisis laporan keuangan ?

                          Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap analis laporan keuangan, yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal.

                          1. Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis.
                          2. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya diketaui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.

                          MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN & PENDEKATAN SISTEM, SIKLUS HIDUP SISTEM & DASAR – DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

                          BAB IV

                          MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN & PENDEKATAN SISTEM

                          A. MODEL UMUM PERUSAHAAN

                          Model : penyederhanaan dari suatu objek.
                          Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
                          Model adalah penyederhanaan (abstraksi) dari sesuatu yang mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity).

                          Jenis- jenis model :
                          1. Model Fisik
                          Model ini adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi atau bentuk nyata
                          Model ini biasanya berupa maket atau prototipe produk yang menggambarkan
                          bagaimana hasil akhir produk tersebut.
                          Model ini memiliki skala nilai paling kecil bagi para manajer dalam pemecahan
                          masalah manajemen.
                          2. Model Naratif
                          Model yang penggambaran entitasnya secara lisan atau tulisan deskriptif.
                          Model yang digunakan oleh manajer setiap hari. Salah satu bentuk model naratif
                          yang populer adalah komunikasi bisnis.
                          3. Model Grafik
                          Model yang penggambarannya entitasnya menggunakan sejumlah garis, simbol, atau
                          bentuk disebut model grafik.
                          Kebanyakan digunakan di dunia bisnis untuk mengkomunikasikan informasi, seperti
                          grafik keuangan perusahaan, kondisi pasar dan sebagainya.
                          Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yg
                          digunakan oleh sistem analis dan programmer yang bersifat grafik, seperti bagan
                          arus (flowchart ) dan diagram arus data (data flow diagram).
                          4. Model Matematika
                          Keunggulan dari model ini adalah ketelititannya dalam menjelaskan hubungan antara
                          berbagai bagian dari suatu objek dengan persamaan matematika.

                          KEGUNAAN MODEL :
                          1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
                          2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
                          3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

                          MODEL SISTEM UMUM
                          1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan l
                          ingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
                          Arus sumber daya fisik yang mengalir :
                          2. Sistem Konseptual,
                          Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
                          Sistem Lingkaran Terbuka.
                          Sistem Lingkaran Tertutup.
                          Arus material.
                          Arus personil.
                          Arus mesin.
                          Arus uang.
                          Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
                          Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.

                          B. PENDEKATAN SISTEM

                          PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN
                          MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

                          PENDAHULUAN
                          Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
                          – persiapan
                          – definisi
                          – solusi

                          Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.

                          PEMECAHAN MASALAH
                          Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
                          Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh sistem.
                          Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untu mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan.
                          Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun extern / lingkungan.

                          1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
                          2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

                          Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

                          STRUKTUR MASALAH
                          Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.

                          PENDEKATAN SISTEM
                          Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:

                          1. Mengenali kontroversi
                          2. Menimbang klaim alternatif
                          3. Membentuk penilaian

                          Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem.
                          Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

                          TAHAP PEMECAHAN MASALAH
                          Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi / pemecahan.

                          – Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
                          – Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
                          – Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

                          Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
                          1. Usaha persiapan
                          Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
                          a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
                          b) Mengenal sistem lingkungan
                          c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
                          2. Usaha definisi
                          Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
                          a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
                          b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
                          3. Usaha pemecahan
                          Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.

                          FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
                          Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

                          Merasakan masalah
                          Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
                          Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
                          Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
                          Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
                          Mengumpulkan informasi
                          Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka.
                          Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
                          Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
                          Menggunakan informasi
                          Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
                          Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
                          Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

                          BAB V

                          SIKLUS HIDUP SISTEM

                          A. PENGERTIAN SIKLUS HIDUP SISTEM
                          Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
                          SIKLUS HIDUP SISTEM (System Life Cycle-SLC)
                          System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan. Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

                          Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida metodologi. Dokumentasi sangat penting berapapun jenis model dipilih atau dibuat untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan. Beberapa metode kerja lebih spesifik untuk jenis proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan suatu proyek dapat seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
                          Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.

                          B. System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
                          1. Fase Perencanaan
                          Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
                          2. Fase Analisis
                          Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat dianggap. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Selama tahap ini, perangkat lunak dari keseluruhan struktur yang ditetapkan. Analisis dan Desain sangat krusial dalam pembangunan seluruh siklus. Any glitch dalam tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama tahap ini. Yang logis sistem produk dikembangkan di tahap ini.
                          3. Fase Desain
                          Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
                          4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
                          Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
                          5. Fase Pemakaian / Penggunaan
                          Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
                          Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.

                          TAHAP-TAHAP SIKLUS HIDUP
                          Dari kelima fase di atas, empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi.

                          C. PROTOTYPING
                          Bagaimana cara mengekspresikan ide-ide perancangan?
                          – Tidak ada software pengkodean pada tahap ini.

                          Catatan:
                          – Membuat dengan cepat.
                          – Perkenankan banyak fleksibilitas untuk desain yang berbeda.
                          – Membuat dengan murah.
                          – Meningkatkan nilai umpan balik.

                          Permasalahan yang timbul:
                          1. Anda tidak dapat mengevaluasi rancangan tersebut sampai rancangan tersebut dibangun.
                          2. Namun, setelah pembuatan, jika ingin melakukan perubahan maka akan sangat sulit.

                          Solusinya:
                          Simulasikan perancangan dengan biaya yang kecil, salah satunya dengan membuat model (prototype). Untuk itu kita dapat menerapkan UCD (User Centered Design) dalam pembuatan prototype tersebut. UCD adalah mengenai perancangan teknologi yang interaktif untuk memenuhi kebutuhan user.

                          Tahapan dalam UCD antara lain:
                          1. Memahami kebutuhan user.
                          2. Mendeskripsikan kebutuhan user.
                          3. Merancang prototype sebagai alternatif.
                          4. Mengevaluasi perancangan.

                          Karakteristik dalam proses UCD:
                          1. Memahami user dan kebutuhannya.
                          2. Fokus pada user pada tahap awal desain dan mengevaluasi hasil desain.
                          3. Mengidentifikasi, membuat dokumentasi dan menyetujui kegunaan dan tujuan pengalaman user.
                          4. Perulangan hampir dapat dipastikan. Para perancang tidak pernah berhasil hanya dalam satu kali proses.

                          Dalam bidang yang lain perancangan sebuah prototype biasanya berupa model dalam skala kecil.
                          Contoh: Maket Bangunan

                          Mengapa menggunakan Prototype?
                          – Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
                          – Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
                          – Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
                          – Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
                          – Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
                          – Dapat menjawab pertanyaan , membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif.

                          Dimensi Prototype
                          1. Penyajian
                          – Bagaimana desain dilukiskan atau diwakili?
                          – Dapat berupa uraian tekstual atau dapat visual dan diagram.
                          2. Lingkup
                          Apakah hanya interface atau apakah mencakup komponen komputasi?
                          3. Executability (Dapat dijalankan)
                          – Dapatkah prototype tersebut dijalankan?
                          – Jika dikodekan, akan ada periode saat prototype tidak dapat dijalankan.
                          4. Maturation (Pematangan)
                          Apakah tahapan-tahapan produk ini mengikuti?
                          – Revolusioner: mengganti yang lama.
                          – Evolusioner : terus melakukan perubahan pada perancangan yang sebelumnya.

                          Metode Pembuatan Prototyping Dengan Cepat

                          Non-Computer : (biasanya dikerjakan lebih awal dalam proses pembuatan)
                          vs
                          Computer-Based : (biasanya dikerjakan kemudian)

                          Metode Non-Computer (Manual)
                          Tujuan
                          Ingin menyatakan gagasan desain dan mendapatkan dengan mudah dan cepat pendapat atas sistem.

                          Deskripsi Desain
                          Dapat berupa deskripsi tekstual dari suatu desain sistem.
                          – Kelemahan yang nyata adalah seberapa jauh dari sistem yang sebenarnya.
                          – Tidak dapat melakukan suatu pekerjaan yang mewakili aspek dari interface.

                          Sketsa, Mock-ups
                          – Paper-Based “menggambarkan” interface.
                          – Baik untuk mengungkapkan pendapat.
                          – Difokuskan pada orang dengan desain tingkat tinggi.
                          – Tidak terlalu baik untuk menggambarkan alur dan rinciannya.
                          – Murah dan cepat
                          – umpan balik sangat menolong.

                          Storyboarding
                          Pensil dan simulasi catatan atau walkthrough dari kemampuan dan tampilan sistem.
                          – Menggunakan urutan diagram/gambar.
                          – Menunjukkan kunci snap shots.
                          – Cepat dan mudah.

                          Skenario
                          Hipotesis atau imajinasi penggunaan.
                          – Biasanya menyertakan beberapa orang, peristiwa, lingkungan dan situasi.
                          – Menyediakan konteks operasi.
                          – Terkadang dalam format naratif, tetapi juga dapat berupa sketsa atau bahkan video.

                          Utilitas Skenario
                          – Melibatkan dan menarik.
                          – Mengijinkan perancang untuk melihat masalah dari pandangan orang lain.
                          – Memudahkan umpan balik dan pendapat.
                          – Dapat sangat kreatif dan futuristik.

                          Teknik Lain
                          – Tutorial dan Manual
                          – Mungkin menuliskannya lebih berguna daripada disimpan dalam kepala.
                          – Memaksa perancang untuk membuat keputusan dengan tegas.
                          – Menulis/meletakkannya di atas kertas jauh lebih berharga.

                          Metode Komputer
                          – Menirukan lebih banyak kemampuan sistem.
                          – Pada umumnya hanya baru beberapa aspek atau fitur
                          – Dapat berpusat pada lebih banyak detail
                          – Bahaya: Para pemakai jadi lebih segan untuk menyarankan perubahan sekali ketika mereka melihat prototype yang lebih realistis.

                          Terminologi
                          1. Prototype Horisontal
                          Sangat luas, mengerjakan atau menunjukkan sebagian besar interface, tetapi ini dilakukan dengan cara yang licik.
                          2. Prototype Vertikal
                          Lebih sedikit aspek atau fitur dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang sangat baik.
                          3. Early Prototyping
                          4. Late Prototyping
                          5. Low-fidelity Prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah)

                          Contoh (1) storyboard:
                          – Digunakan di awal desain.
                          – Biasanya digunakan dengan skenario, lebih terinci, dan dapat diputar ulang.
                          – Kumpulan dari sketsa/frame individual.
                          – menyajikan urutan inti cerita.
                          – menunjukkan bagaimana kemungkinan user dapat mengalami peningkatan melalui setiap aktifitas.

                          Contoh (2) sketsa:
                          – Sketsa sangat penting untuk low-fidelity prototyping.
                          – Jangan takut dengan kemampuan menggambar.
                          – Menyajikan “tampilan” yang kotor dan cepat dari interface, konsep desain, dll.

                          Contoh (3) “wizard-of-oz”:
                          – User berpikir mereka berinteraksi dengan komputer, tapi developer lebih menanggapi hasilnya daripada sistemnya.
                          – Biasanya dilakukan di awal desain untuk memahami apa yang diharapkan oleh user.

                          6. Mid-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan sedang)
                          – Form skematik.
                          – Navigasi dan fungsi yang disimulasikan �� biasanya berbasis pada
                          apa yang tampil pada layar atau simulasi layar.
                          – Contoh tools yang digunakan: powerpoint, illustrator, dll.

                          7. High-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang
                          tinggi)
                          – Hi-fi prototype seperti sistem akhir.
                          – Menggunakan bahan baku yang sama seperti produk akhir.

                          Tools umum yang digunakan: Macromedia Director, Visual Basic, Flash, Illustrator.

                          Prototyping Tools
                          1. Draw/Paint Program, contoh: Photoshop, Coreldraw
                          – Menggambar setiap layar, baik untuk dilihat.
                          – Prototype horisontal, tipis.
                          – Adobe Photoshop.
                          2. Scripted Simulations/Slide Show, contoh: Powerpoint, Hypercard, Macromedia Director, HTML.
                          – Letakkan tampilan seperti storyboard dengan (animasi) perubahan diantaranya.
                          – Dapat memberikan user catatan yang sangat spesifik.
                          – Disebut chauffeured prototyping.
                          – Macromedia Director.

                          3. Interface Builders, contoh: Visual Basic, Delphi, UIMX.
                          – Tools untuk menampilkan jendela, kendali, dan lain-lain dari interface.
                          • Fitur yang baik
                          – Mudah dikembangkan dan memodifikasi layar.
                          – Mendukung jenis interface yang dikembangkan.
                          – Mendukung berbagai macam divasi Input/Output.
                          – Mudah untuk memodifikasi dan menghubungkan layar.
                          – Mengijinkan memanggil prosedur eksternal dan program.
                          – Mengijinkan mengimpor teks, grafik, media lain.
                          – Mudah untuk dipelajari dan digunakan.
                          – Dukungan yang baik dari vendor.

                          BAB VI

                          DASAR – DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

                          A. ARSITEKTUR KOMPUTER

                          Abstraksi dari sebuah arsitektur komputer dan hubungannya dengan bagian perangkat keras, firmware, assembler, kernel, sistem operasi, dan perangkat lunak aplikasinya
                          Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll.
                          Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
                          Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
                          Set instruksi (ISA)
                          Arsitektur mikro dari ISA, dan
                          Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer ini.

                          PENDAHULUAN
                          Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.
                          Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

                          Sistem Input Komputer
                          Piranti input menyediakan informasi kepada sistem komputer dari dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi, piranti input yang paling umum adalah keyboard. Komputer mainframe menggunakan keyboard dan pembaca kartu berlubang sebagai piranti inputnya. Sistem dengan mikrokontroler umumnya menggunakan piranti input yang jauh lebih kecil seperti saklar atau keypad kecil.
                          Hampir semua input mikrokontroler hanya dapat memproses sinyal input digital dengan tegangan yang sama dengan tegangan logika dari sumber. Level nol disebut dengan VSS dan tegangan positif sumber (VDD) umumnya adalah 5 volt. Padahal dalam dunia nyata terdapat banyak sinyal analog atau sinyal dengan tegangan level yang bervariasi. Karena itu ada piranti input yang mengkonversikan sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga komputer bisa mengerti dan menggunakannya. Ada beberapa mikrokontroler yang dilengkapi dengan piranti konversi ini, yang disebut dengan ADC, dalam satu rangkaian terpadu.

                          Sistem Output Komputer
                          Piranti output digunakan untuk berkomunikasi informasi maupun aksi dari sistem komputer dengan dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi (PC), piranti output yang umum adalah monitor CRT. Sedangkan sistem mikrokontroler mempunyai output yang jauh lebih sederhana seperti lampu indikator atau beeper. Frasa kontroler dari kata mikrokontroler memberikan penegasan bahwa alat ini mengontrol sesuatu.
                          Mikrokontroler atau komputer mengolah sinyal secara digital, sehingga untuk dapat memberikan output analog diperlukan proses konversi dari sinyal digital menjadi analog. Piranti yang dapat melakukan konversi ini disebut dengan DAC (Digital to Analog Converter).

                          CPU (Central Processing Unit)
                          CPU adalah otak dari sistem komputer. Pekerjaan utama dari CPU adalah mengerjakan program yang terdiri atas instruksi-instruksi yang diprogram oleh programmer. Suatu program komputer akan menginstruksikan CPU untuk membaca informasi dari piranti input, membaca informasi dari dan menulis informasi ke memori, dan untuk menulis informasi ke output.
                          Dalam mikrokontroler umumnya hanya ada satu program yang bekerja dalam suatu aplikasi. CPU M68HC05 mengenali hanya 60 instruksi yang berbeda. Karena itu sistem komputer ini sangat cocok dijadikan model untuk mempelajari dasar dari operasi komputer karena dimungkinkan untuk menelaah setiap operasi yang dikerjakan.

                          Clock dan Memori Komputer
                          Sistem komputer menggunakan osilator clock untuk memicu CPU mengerjakan satu instruksi ke instruksi berikutnya dalam alur yang berurutan. Setiap langkah kecil dari operasi mikrokontroler memakan waktu satu atau beberapa clock untuk melakukannya.
                          Ada beberapa macam tipe dari memori komputer yang digunakan untuk beberapa tujuan yang berbeda dalam sistem komputer. Tipe dasar yang sering ditemui dalam mikrokontroler adalah ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). ROM digunakan sebagai media penyimpan program dandata permanen yang tidak boleh berubah meskipun tidak ada tegangan yang diberikan pada mikrokontroler. RAM digunakan sebagai tempat penyimpan data sementara dan hasil kalkulasi selama proses operasi. Beberapa mikrokontroler mengikutsertakan tipe lain dari memori seperti EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory).

                          Program Komputer
                          Program digambarkan sebagai awan karena sebenarnya program adalah hasil imajinasi seorang programmer. Komponen utama dari program adalah instruksi-instruksi dari instruksi set CPU. Program disimpan dalam memori dalam sistem komputer di mana mereka dapat secara berurutan dikerjakan oleh CPU.

                          Sistem Mikrokontroler
                          Setelah dipaparkan bagian-bagian dari suatu sistem komputer, sekarang akan dibahas mengenai mikrokontroler. Digambarkan sistem komputer dengan bagian yang dikelilingi oleh garis putus-putus. Bagian inilah yang menyusun mikrokontroler. Bagian yang dilingkupi kotak bagian bawah adalah gambar lebih detail dari susunan bagian yang dilingkupi garis putus-putus. Kristal tidak termasuk dalam sistem mikrokontroler tetapi diperlukan dalam sirkuit osilator clock.
                          Suatu mikrokontroler dapat didefinisikan sebagai sistem komputer yang lengkap termasuk sebuah CPU, memori, osilator clock, dan I/O dalam satu rangkaian terpadu. Jika sebagian elemen dihilangkan, yaitu I/O dan memori, maka chip ini akan disebut sebagai mikroprosesor.

                          B. SOFTWARE
                          Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.
                          Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
                          Pendahuluan
                          Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstall. Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.
                          Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi
                          Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.
                          Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.
                          Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
                          1.Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
                          2.Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
                          3.Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
                          4.Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
                          5.Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
                          Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu (misalnya DOS), tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti ini disebut sebagai Multi-tasking Operating System (misalnya keluarga sistem operasi UNIX). Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS
                          Sebagai contoh, yang dimaksud sistem operasi itu antara lain adalah Windows, Linux, Free BSD, Solaris, palm, symbian, dan sebagainya.

                          Layanan inti umum
                          Seiring dengan berkembangnya Sistem Operasi, semakin banyak lagi layanan yang menjadi layanan inti umum. Kini, sebuah OS mungkin perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.
                          Program saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan Antarmuka Pemrograman Aplikasi, Application Programming Interface atau disingkat dengan API. Dengan API inilah program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi. Sebagaimana manusia berkomunikasi dengan komputer melalui Antarmuka User, program juga berkomunikasi dengan program lainnya melalui API.
                          Walaupun demikian API sebuah komputer tidaklah berpengaruh sepenuhnya pada program-program yang dijalankan diatas platform operasi tersebut. Contohnya bila program yang dibuat untuk windows 3.1 bila dijalankan pada windows 95 dan generasi setelahnya akan terlihat perbedaan yang mencolok antara window program tersebut dengan program yang lain.

                          Sistem Operasi saat ini
                          Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
                          1.Keluarga Microsoft Windows – yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7 (Seven) yang dirilis pada tahun 2009, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).
                          2.Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
                          3.Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).
                          Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.

                          Proses
                          Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor adalah sebuah chip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi program komputer. Dalam setiap detiknya prosesor dapat menjalankan jutaan instruksi.
                          Program adalah sederetan instruksi yang diberikan kepada suatu komputer. Sedangkan proses adalah suatu bagian dari program yang berada pada status tertentu dalam rangkaian eksekusinya. Di dalam bahasan Sistem Operasi, kita lebih sering membahas proses dibandingkan dengan program. Pada Sistem Operasi modern, pada satu saat tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya satu bagian saja dari program tersebut. Sedangkan bagian lain dari program tersebut tetap beristirahat di media penyimpan disk. Hanya pada saat dibutuhkan saja, bagian dari program tersebut dimuat di memory dan dieksekusi oleh prosesor. Hal ini sangat menghemat pemakaian memori.
                          Beberapa sistem hanya menjalankan satu proses tunggal dalam satu waktu, sedangkan yang lainnya menjalankan multi-proses dalam satu waktu. Padahal sebagian besar sistem komputer hanya memiliki satu prosesor, dan sebuah prosesor hanya dapat menjalankan satu instruksi dalam satu waktu. Maka bagaimana sebuah sistem prosesor tunggal dapat menjalankan multi-proses? Sesungguhnya pada granularity yang sangat kecil, prosesor hanya menjalankan satu proses dalam satu waktu, kemudian secara cepat ia berpindah menjalankan proses lainnya, dan seterusnya. Sehingga bagi penglihatan dan perasaan pengguna manusia, seakan-akan prosesor menjalankan beberapa proses secara bersamaan.
                          Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah PCB (Process Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut, yaitu: sebuah tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor identitas, status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses dalam memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang menunjukkan seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang memiliki prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi lebih dulu dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. Suatu sistem operasi dapat saja menentukan semua proses dengan prioritas yang sama, sehingga setiap proses memiliki kesempatan yang sama. Suatu sistem operasi dapat juga merubah nilai prioritas proses tertentu, agar proses tersebut akan dapat memiliki kesempatan lebih besar pada eksekusi berikutnya (misalnya: pada proses yang sudah sangat terlalu lama menunggu eksekusi, sistem operasi menaikkan nilai prioritasnya).

                          Status Proses
                          Jenis status yang mungkin dapat disematkan pada suatu proses pada setiap sistem operasi dapat berbeda-beda. Tetapi paling tidak ada 3 macam status yang umum, yaitu:
                          1.Ready, yaitu status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
                          2.Running, yaitu status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor
                          3.Blocked, yaitu status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas

                          APLIKASI
                          Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak di jumpai dan terus berkembang. Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang di kenal yaitu pemroses kata (Word Star, Chi Write), pemroses tabel (Lotus 123, Quatro Pro), database (DBASE), dan hiburan (game). Pada perkembangan pemroses kata, tabel dan database saat ini telah di bundel menjadi aplikasi office dengan tambahan aplikasi untuk pembuatan presentasi.
                          Perangkat lunak aplikasi ini terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:
                          1. Office Application,
                          2. Multimedia Application,
                          3. Internet Application.
                          yaitu suatu program komputer yang berfungsi untuk melakukan tugas-tugas khusus, seperti membuat dokumen, memanipulasi foto, membuat laporan keuangan, atau merancang rumah. Pengertian software aplikasi tidak lepas dari beberapa macam program pembangunnya, yaitu terdiri dari software hiburan, pendidikan, bisnis, perangkat lunak khusus, serta produktivitas kerja. Perangkat lunak penunjang produktivitas kerja memberikan peranan yang sangat bermanfaat untuk optimalisasi mutu kerja.

                          Seluk Beluk Software Aplikasi
                          Berikut beberapa jenis perangkat lunak yang terdapat di pasaran untuk aplikasi komputer.
                          Perangkat lunak hiburan. Beberapa contoh dari software ini, yaitu winamp untuk mendengarkan musik, games, dan sebagainya untuk hiburan.
                          Perangkat lunak pendidikan. Berguna untuk mempelajari atau mereferensikan tentang pendidikan atau pengetahuan.
                          Perangkat lunak bisnis. Software ini berguna untuk aplikasi bisnis, contohnya untuk menangani utang piutang, pencatatan barang, dan sebagainya.
                          Perangkat lunak khusus.
                          Perangkat lunak produktivitas kerja.

                          Pengertian software aplikasi pada software produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
                          Word processing
                          Word processing disebut juga pengolah kata untuk membuat dokumen. Berguna untuk memformat teks sehingga teks lebih rapi, misalnya rata kanan-kiri dan sebagainya. Gramer checker digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan tata bahasa. Thesaurus adalah untuk mencari padanan kata.
                          Spreadsheet
                          Spreadsheet berupa sekumpulan sel yang khas. Setiap sel terdiri dari nama baris dinyatakan dengan angka dan nama kolom dinyatakan dengan huruf. Beberapa contoh nama spreadsheet, yaitu Claris Resolve dari Claris Corporation, excel dari Microsoft, lotus 1-2-3 dari Lotus. Development Corporation, QuatroPro dari Novel Corporation, StarOffice Calc dari Sun Microsystems.
                          Desktop Publishing
                          Biasanya digunakan untuk mencetak kartu undangan. Cocok sekali bagi yang ingin membuka usaha percetakan, karena ia bisa menggabungkan metode dari perangkat lunak yang lain. Contoh nama dari program desktop publishing, yaitu corel draw, frame maker, indesign, ventura, dan lain-lain.
                          Presentasi Grafik
                          Software ini biasanya digunakan untuk membuat bahan presentasi grafik sehingga pembuatan bahan presentasi mudah dan cepat. Anda juga bisa menambahkan fitur-fitur penambah cantiknya bahan presentasi Anda. Contoh aplikasi ini adalah dengan menambahkan gambar animasi atau bahkan menambahkan video untuk ditayangkan guna memperjelas bahan presentasi. Contoh nama software ini adalah StarOffice Impress, FreeLance Grafics, Power Point, dan lain-lain.
                          Komunikasi
                          Software ini berfungsi untuk berkomunikasi antar orang melalui e-mail (electronic-mail), atau disebut juga dengan surat elektronik. Beberapa contoh nama software email ini adalah Perfect Office, Kmail, OutLook Express, Netscape messenger, dan lain-lain.
                          Personal Information Manager (PIM)
                          PIM sangat berguna untuk mengelola informasi pribadi, seperti tugas, jadwal, rekanan atau klien dan juga keuangan. Beberapa contoh dari software ini adalah commence, computer organizer, lotus organizer, Microsoft outlook.

                          Manajemen Data
                          Software manajemen data disebut juga dengan DBMS (Database Management System). DBMS berguna untuk mencatat, memanipulasi, dan mengambil data agar lebih cepat dan tepat. Beberapa contoh nama DBMS, yaitu access dari Microsoft Corporation, paradox, visual Dbase, visual express, dan visual foxpro. DBMS memiliki fitur yang canggih sekali, misalnya mampu menyediakan fasilitas keamanan bagi pengakses yang tidak  berwewenang.

                          Software aplikasi atau software aplikasi adalah software program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Software aplikasi terdiri dari :

                          1. Bahasa pemrograman (programming language)
                          2. Program aplikasi (Application Program)
                          3. Program paket / paket aplikasi (packet program)
                          4. Program utilitas (utility program)
                          5. Games dan entertainment dan lain-lain

                          Untuk mendukung operasi software aplikasi di atas tugas pengguna komputer dibagi menjadi :

                          a. analis system
                          b. programmer
                          c. operator
                          d. administrator database, yaitu orang yang bertugas melakukan definisi dan manipulasi software database. Ini dibutuhkan jika software yang dioperasikan akan menggunakan aplikasi database.
                          e. administrator jaringan, yaitu orang yang bertugas mengelola software system operasi, software aplikasi yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer

                          SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

                          PENGANTAR SISTEM INFORMASI
                          BERBASIS  KOMPUTER

                          1.       KONSEP SISTEM MANAJEMEN INFORMASI SEBAGAI SUMBER DAYA

                          Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Sebelum membahas konsep sistem Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.

                          Konsep Dasar Manajemen Informasi

                          Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Gambar berikut memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu diketahui mengenai system informasi.

                          Kerangka kerja tersebut dipusatkan kedalam 5 area pengetahuan SI berikut in.

                          1. Konsep konsep dasar

                          Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.

                          2. Teknologi informasi

                          Konsep – konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.

                          3. Aplikasi bisnis

                          Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis.

                          4. Proses pengembangan

                          Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.

                          5. Tantangan manajemen

                          Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

                          Sumber Daya Sistem Informasi

                          Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu: Manusia, Hardware, Software, Data dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh Sumber daya sistem informasi dan produknya, meliputi:

                          1. Sumber daya manusia

                          Pemakai akhir merupakan orang orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staff administrasi, akuntan dan para manajer. Para pakar merupakan orang orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi sistem analis, pembuat software, operator sistem.

                          2. Sumber daya hardware

                          Dapat digolongkan menjadi: Mesin dan Media.

                          3. Sumber daya software

                          • Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer.
                          • Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya, program analisis penjualan, program pengolahan kata dan program penggajian.
                          • Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya, prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan, prosedur pendistribusian cek gaji.

                          4. Sumber daya data

                          Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database persediaan.

                          5. Sumber daya jaringan

                          Media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan.

                          2.       PENGGUNA INFORMASI DIPANDANG DARI TINGKAT MANAJEMEN DAN AREA FUNGSIONAL PERUSAHAAN

                          3.       KONSEP SISTEM, DATA DAN INFORMASI

                          Realitas Sistem Informasi (SI)

                          Sejak permulaan peradaban, Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan dengan menggunakan berbagai jenis instrumen/alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang di simpan (sumber daya data).

                          Pengertian Tentang Sistem Informasi (SI)

                          • Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, softwarejaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
                          • Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
                          • Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

                          Tetapi Pengertian Sistem Informasi Secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses dan berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

                          Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi (SI)

                          Sumber Daya Sistem Informasi dan Produknya

                          1. Sumber Daya Manusia (SDM)

                          • Para Pakar : Sistem Analis, Pembuat Software dan Sistem Operator.         
                          • Pemakai Akhir (End User) : Orang Lain Yang Menggunakan Sistem Informasi.

                          2. Sumber Daya Hardware

                          • Mesin  : Komputer, Monitor Video, disk drive magnetis, printer, dll.
                          • Media : Floppy disk magnetic tape, formulir kertas dan kartu plastik.

                          3. Sumber Daya Software

                          • Program   : Program sistem operasi, program spreadsheets, program word prcessing dan  program penggajian.
                          • Prosedur : Prosedur entri data, prosedur perbaikan kesalahan dan prosedur dan pendistribusian cek gaji.

                          4. Sumber Daya Data : Deskripsi produk, Catatan Pelanggan, file kepegawaian dan database

                          persedian.

                          5. Sumber Daya Jaringan : Media Komunikasi, pemrosesan komunikasi, software untuk akses

                          pengendalian  jaringan.

                          Arsitektur Informasi Yang Mendukung Tujuan

                          Ada beberapa definisi tentang arsitektur informasi :

                          • Arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih. (Laudon 1998).
                          • Arsitektur Informasi adalah desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik. (Zwass.1998).

                          Ada 3 Macam Arsitektur Informasi Yang Mendukung Tujuan Diantaranya adalah :

                          • Arsitektur Tersentralisasi

                          Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar,dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi.

                          • Arsitektur Desentralisasi

                          Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.

                          • Arsitektur Client/Server

                          Pada arsitektur ini ada sebagian yang disebut client dan ada yang disebut server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini – komputer, workstation ataupun PC) atau piranti lain (misalnya printer).

                          Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah diterima client segera melakukannya.

                          4. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

                          • Fokus awal pada data, Pengolahan  Data Elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (S IA).
                          • Fokus baru pada informasi, Konsep penggunaan komputer sebagai S IM.
                          • Fokus revisi pada pendukung keputusan, Sistem pendukung keputusan
                          • Fokus pada Komunikasi, perhatian difokuskan pada otomatisasi kantor
                          • Fokus potensial pada konsultasi, contoh Sistem Pakar

                          5.       MODEL SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

                          Model dari Computer Based Information System (CBIS)

                          Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan computer, yaitu :

                          1. Sistem Informasi Akuntansi (S IA)

                          Sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.

                          Fungsi penting yang dibentuk S IA pada sebuah organisasi antara lain:

                          • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
                          • Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
                          • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi

                          2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support S ystem)

                          • Suatu sistem yang berbasis computer secara terpadu, yang dirancang untuk membantu para manajer dalam aktivitas sehari-hari. Terutama dalam aktivitas pengambilan keputusan
                          • Suatu proses memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam SIM, sehingga pengambilan keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja

                          3. Sistem Informasi Manajemen

                          • Merupakan sistem informasi yangmenghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen
                          • Sistem informasi Manajemen adalah serangkaiansub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai denganmgaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

                          4. Otomatisasi Kantor

                          • Sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.
                          • Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan.

                          5. Sistem Pakar

                          • Sistem pakar adalah suatu program komputer yangmengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.
                          • Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.
                          • Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu  rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. S istem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

                          TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

                          1.       PERUSAHAAN DALAM LINGKUNGANNYA

                          Perusahaan dalam lingkungannya :

                          Sumberdaya :

                          – pelanggan

                          – pemasok

                          – pesaing

                          – pemegang saham

                          – pemerintah

                          – masyarakat keuangan

                          – masyarakat global

                          2.       KEUNGGULAN KOMPETITIF

                          Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.

                          Tahapan Model Resource-Based

                          • Mengidentifikasi sumber daya perusahaan
                          • Tentukan kapabilitas perusahaan
                          • Tentukan bagaimana sumber daya dan kapabilitas perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif
                          • Lokasikan suatu industri dengan peluang yang dapat dieksploitasi
                          • Pilih strategi terbaik untuk mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas dalam lingkungan industri
                          • Mengimplementasikan strategi yang dipilih agar mengungguli pesaing dan memperoleh penghasilan di atas rata-rata industri

                          Model Gerilya

                          • Berbagai macam gangguan yang signifikan dan tidak diperkirakan sebelumnya dapat menghambat perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
                          • Sebuah organisasi yang berhasil harus pandai dalam menyesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi

                          Hiperkompetisi dalam Model Gerilya

                          • Hiprkompetisi yaitu lingkungan bisnis yang diwarnai dengan perubahan terus-menerus
                          • Untuk memenangkan persaingan dalam lingkungan yang hiperkompetitif, diperlukan visi terhadap perubahan dan gangguan, kapabilitas, dan taktik

                          3.       PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN

                          Perencanaan stratejik hadir sekitar pertengahan tahun 1960-an dan para pimpinan perusahaan mengakui bahwa perencanaan stratejik merupakan ”the one best way” untuk memutuskan dan mengimplementasikan strategi yang dapat meningkatkan kompetitif pada setiap unit bisnis. Seperti yang diungkapkan oleh ahli penelitian Frederick Taylor, perencanaan stratejik merupakan cara yang melibatkan pemikiran melalui sebuah karya, penciptaan dari fungsi manajemen staf baru yaitu munculnya ahli perencanaan. Dimana sistem perencanaan ini merupakan strategi yang bagus sebagai suatu tahapan strategi yang akan diterapkan para pelaku bisnis, manajer perusahaan dan mengarahkan agar tidak membuat kekeliruan (Mintzberg,H.1994).

                          Menurut (Allison, Kaye,2005) definisi perencanaan stratejik adalah proses sistematik yang disepakati organisasi dan membangun keterlibatan diantara stakeholder utama-tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan operasi.

                          Perencanaan stratejik khususnya digunakan untuk mempertajam focus organisasi, agar semua sumber organisasi digunakan secara optimal untuk melayani misi organisasi itu. Artinya bahwa perencanaan stratejik menjadi pedoman sebuah organisasi harus tanggap terhadap lingkungan yang dinamis dan sulit diramal. Perencanaan stratejik menekankan pentingnya membuat keputusan18 keputusan yang menempatkan organisasi untuk berhasil menanggapi perubahan lingkungan. Fokus perencanaan stratejik adalah pada pengelolaan stratejik, artinya penerapan pemikiran stratejik pada tugas memimpin sebuah organisasi guna mencapai maksudnya.

                          Pengertian lain dari perencanaan stratejik menurut (Shrader,Taylor dan Dalton,1984) adalah perencanaan jangka panjang yang tertulis dimana didalamnya terdiri dari kesepakatan misi dan tujuan perusahaan. Beberapa dimensi dari perencanaan stratejik telah dikemukakan (Frederickson,1986) menurut kategori yaitu : inisiasi proses, aturan tujuan, arti dan akhir dari hubungan, penjelasan dari pelaksanaan stratejik dan tingkat keputusan yang terintergrasi.

                          Menurut Philips (2000) perencanaan stratejik yang efektif pengaruhnya pada kinerja keuangan pada contoh kasus pada hotel, ditunjukkan pada peranan perilaku manajer dalam pengambilan keputusan. Studi lanjutan dari Bracker et al (1988) menyatakan hubungan antara proses perencanaan dengan kinerja keuangan pada perusahaan kecil yang terseleksi menunjukkan hasil yang signifikan.

                          Studi lain dari Robinson dan Pearce (1988) menganalisa pengaruh moderating dari perencanaan stratejik dalam kinerja strategi di 97 perusahaan manufaktur dengan 60 industri yang berbeda menghasilkan efek moderasi positif dan

                          signifikan.

                          Formulasi dari perencanaan stratejik dipengaruhi oleh budaya perusahaan dan perilaku manajer (Bailey,Johnson dan Daniels,2000; Haberberg dan Rieple,2001; Hart dan Banbury,1994; Lynch,2000; Miesling dan Wolfe,1985; Venkatraman,1989). Sehingga pengaruhnya dapat dilihat pada perubahan dan pengembangan suatu organisasi.

                          Kaitan selanjutnya mengenai pengembangan perencanaan stratejik adalah pada penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini tercapai ketika kemampuan manajemen dan menggunakan kreasi dan mengimplentasikan strategi agar tahan pada keunggulan yang banyak terjadi peniruan, mampu menciptakan faktor hambatan dalam jangka waktu yang lama (Bharawaj, Varadarajan dan Fahy,1993; Grant,1995; Mahoney dan Pandian,1992; Rumelt,1984).

                          Berdasarkan penelitian para pakar secara umum, disimpulkan bahwa perencana mengalahkan non-perencana, pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki rencana formal lebih unggul dibandingkan dengan rencana informal, karena proses penulisan rencana mengharuskan untuk menuangkan ideide dan tujuan-tujuan untuk dipikirkan secara matang (Hopkins and Hopkins,1997; Rue dan Ibrahim,1998; Shrader et al.1989). Pendapat ini juga didukung oleh Robinson dan pearce (1984) yang dikutip oleh Shrader et al. (1989) bahwa makin rumit proses perencanaan maka makin baik pula kinerja organisasi.

                          Proses perencanaan terdiri dari tiga komponen utama (Armstrong, 1982 dalam Shrader et al, 1989; Robinson and pearce,1984) yaitu : (1) perumusan, yang meliputi pengembangan misi, penentuan tujuan utama, penilaian lingkungan eksternal dan internal dan evaluasi serta pemilihan alternatif; (2) penerapan; dan (3) pengendalian.

                          Orpen (1985) menyatakan bahwa perencanaan menguntungkan perusahaanperusahaan kecil dengan mendorong mereka untuk mencari alternatif-alternatif baru guna meningkatkan penjualan dan posisi kompetitif mereka. Menurut Bracker et al (1988) mengemukakan bahwa perencanaan yang matang menguntungkan perusahaan kecil dalam industri dinamis yang berkembang pesat. Berdasar hasil penelitian Rue dan Ibrahim (1998) dan Shrader et al (1989), menyatakan bahwa top manajer atau CEO dalam perusahaan kecil menengah mengindikasikan perencanaan perusahaan pada umumnya dikerjakan sendiri, yang artinya top manajer atau CEO sekaligus perencana. Perencanaan strategi pada berbagai keadaan usaha yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan baik besar atau kecil. Karena dengan manajemen strategi akan dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan serta alternatif jalan yang akan ditempuh guna pencapaian tujuan tersebut (Nurwening,1997).

                          Perlu diingat bahwa proses perencanaan strategi ini adalah suatu pemikiran stratejik (strategic thinking) dari para pemilik usaha. Perencanaan strategi tidak harus bersifat formal namun pemikiran stratejik ini setidaknya mensistesiskan intuisi dan kreativitas wirausaha kedalam visi masa depan (Rambat,2002). Perencanaan strategi merupakan sebuah rencana tertulis jangka panjang, yang didalamnya menyatakan misi perusahaan dan pernyataan tujuan organisasi.

                          Perencanaan strategi juga dianggap memberikan substansi dimana kinerja perusahaan dapat dikontrol dan diukur (Rue dan Ibrahim,1998; Shrader et al.1989). Ditambahkan pula menurut (Hopkins and Hopkins,1997) perencanaan strategi adalah sebagai proses penggunaan kriteria sistematis dan investigasi yang sangat teliti untuk merumuskan, menetapkan dan mengendalikan strategi serta mendokumentasikan harapan-harapan organisasi secara formal.

                          Perencanaan strategik biasanya mencakup periode waktu satu sampai lima tahun (Matthews &Scott,1995; Rue & Ibrahim,1998; Robinson and pearce,1997; Shrader et al,1984). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan stratejik menjadi pedoman sebuah organisasi untuk tanggap terhadap lingkungan yang dinamis dan sulit diramal. Perencanaan stratejik menekankan pentingnya membuat keputusan-keputusan yang menempatkan organisasi untuk berhasil menanggapi perubahan lingkungan.

                          Sebagai upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing, perlu ditelaah lebih jauh mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebuah perencanaan stratejik sehingga mampu menciptakan nilai keunggulan yang kompetitif. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dihipotesiskan terdiri dari variable faktor manajerial, faktor lingkungan dan kultur organisasi.

                          4.       KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI

                          MANFAAT  DAN ETIKA DARI SISTEM INFORMASI

                          1.       PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL

                          1.1   MODEL PERUSAHAAN MULTINASIONAL

                          Perusahaan Multinasional

                          Perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijaksanaan dan prosedur tersendiri.

                          Istilah warisan administratif (administrative heritage) digunakan untuk menggambarkan kondisi internal seperti asset perusahaan, distribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, budaya perusahaan, dan gaya manajemen. Bagi MNC, lingkungan/eksternal bersifat global. MNC merupakan sistem terbuka yang berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungan. Ketidakpastian, adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif.

                          Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC

                          Menurut William Egelhoff dari Fordham University, MNC dapat mengorganisasikan menurut divisi fungsional sedunia (worldwide functional division), divisi internasional (international divisions), wilayah geografis (geographic regions), atau divisi produk sedunia (worldwide product divisions).

                          Dalam divisi fungsional sedunia, anak-anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran, dan keuangan. Bidang-bidang operasional di anak perusahaan melapor langsung ke pasangan fungsional mereka ke induk perusahaan.

                          Dalam divisi internasional, semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada suatu divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.

                          Dalam wilayah geografis, MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.

                          Dalam divisi produk sedunia, perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.

                          Dimensi-dimensi struktural pengolahan informasi

                          Pengolahan informasi suatu MNC dapat dipandang sebagai berada pada dua poros. Pada satu poros cenderung pada aktivitas taktis atau strategis. Di poros yang lain, pemrosesan informasi cenderung menghubungkan masalah perusahaan atau Negara dengan masalah produk.

                          Pemrosesan Informasi Taktis vs Strategis

                          Pemrosesan informasi taktis menangani transaksi harian dalam volume besar, contohnya sistem informasi akuntansi pemrosesan informasi strategis melibatkan penyaringan dan pengikhtiaran data akuntansi untuk menonjolkan masalah-masalah tingkat tinggi, contoh SIM seperti SI pemasaran, DSS.

                          Informasi Perusahaan dan Negara vs Informasi Produk

                          Informasi yang dihasilkan MNC dapat dipisahkan dalam duagolongan besar – yang satu menggambarkan produk-produk perusahaan dan yang lain menggambarkan perusahaan dan Negara tempat beroperasi perusahaan.

                          Contoh : Pemrosesan informasi MNC dipandang dari dua dimensi.

                          Masalah perusahaan dan negara Masalah produk
                          Pengolahan informasi taktis untuk masalah perusahaan dan negara.Contoh: mengevaluasi cara dan saat memperoleh uang di pasar internasional. Pengolahan informasi taktis untuk masalah produk.Contoh: memutuskan perubahan rutin harga produk.
                          Pengolahan informasi strategis untuk masalah perusahaan dan negara.Contoh: memutuskan posisi perusahaan terhadap tekanan pemerintah luar negeri atas kepemilikan lokal di anak perusahaan luar negeri Pengolahan informasi strategis untuk masalah produk.Contoh: memutuskan dukungan Litbang jangka 

                          panjang untuk produk utama.

                          Perlunya Koordinasi dalam suatu MNC

                          Keuntungan koordinasi :

                          • Fleksibilitas dalam memberi respon terhadap pesaing di berbagai negara dan pasar.
                          • Kemampuan memberikan respon di suatu negara, atau wilayah dari suatu negara terhadap perubahan di negara atau wilayah lain.
                          • Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar di seluruh dunia.
                          • Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit-unit di berbagai negara.
                          • Pengurangan keseluruhan biaya operasi.
                          • Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
                          • Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta cara produksi dan distribusinya.

                          Sistem informasi yang digunakan MNC saat mereka mengikuti empat strategi bisnis disebut sistem informasi global (global information system), atau GIS. GIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.

                          Dari uraian di atas dapat disimpulkan :

                          1. Strategi multinasional bersifat desentralisasi.
                          2. Strategi global mengumpulkan pengendalian di perusahaan induk (sentralisasi).
                          3. Strategi internasional merupakan perpaduan sentralisasi pengendalian dari strategi global dan  Desentralisasi dari strategi multinasional.
                          4. Strategi transnasional, baik induk dan anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijaksanaan operasi, dan mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Pada strategi ini, tanggung jawab yang besar pada pengelola database induk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

                          1.2 STRATEGI BISNIS GLOBAL

                          Daya yang mendorong sistem informasi global pertama adalah keberhasilan economies of scale. Saat memulai penggunaan computer akan ada keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungankeuntungan ini disebut global business drivers. Global business drivers (GBD) adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari economies of scale dan economies of scope, serta kemudian memberikan kontribusi pada strategi bisnis global.

                          Dari survei pada 105 MNC di USA diidentifikasi ada 7 drivers :

                          • sumberdaya manusia
                          • operasi yang fleksibel
                          • rasionalisasi operasi
                          • pengurangan risiko
                          • produk global
                          • pasokan yang langka
                          • pelanggan tingkat perusahaan

                          Saran untuk menetapkan GBD :

                          • Analisis harus melibatkan eksekutif puncak perusahaan.
                          • Tingkat analisis seharusnya jangan terlalu tinggi. GBD yang memiliki sasaran “distribusi global”, “citra perusahaan yang menyatu”, “total quality management”, atau “wilayah Pasifik” terlalu luas untuk digunakan.
                          • Analisis harus menyadari perbedaan-perbedaan yang ada dalam perusahaan.
                          • Analisis harus menyadari perbedaan budaya yang ada antara satu anak perusahaan  dengan anak perusahaan yang lain.

                          Permasalahan dalam Menerapkan Sistem Informasi Global

                          MNC yang memulai suatu proyek untuk membuat GIS akan

                          menghadapi sejumlah permasalahan :

                          1)      Kendala politis

                          – Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras.

                          – Pembatasan pemrosesan data.

                          – Pembatasan komunikasi data.

                          Pembatasan komunikasi data yang paling umum adalah pembatasan atas arus data dan lintas batas. Arus data lintas batas (transborder data flow) atau TDF adalah perpindahanmachine-readable data melintasi perbatasan negara. TDF dikelompokkan menjadi 4 jenis :

                          a) Data operasional, seperti data transaksi dalam SIA.

                          b) Data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu.

                          c) Transfer dana elektronika dari 1 negara ke negara lain.

                          d) Data teknik dan ilmiah.

                          2)      Permasalahan teknologi, misalnya di tempat anak perusahaan tidak  tersedia cukup catu daya yang   menyebabkan listrik seringpadam.

                          3)      Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Sering manajer anak perusahaan sanggup menjalankan perusahaan tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu.

                          1.3   STRATEGI GIS

                          Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS

                          Karena strategi ini paling rumit, menyatukan seluruh MNC suatu sistem yang bekerja lancar, strategi penerapannya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan-kegagalan potensial. Strategi ini berfokus pada sejumlah hal penting yang berhubungan dengan GIS/business strategy linkage, sumberdaya informasi, pembagian data internasional, dan lingkungan budaya.

                          • Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis, tim pengembangan harus :

                          1)      Bekerjasama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.

                          2)      Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.

                          3)      Menentukan strategi GIS global yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.

                          4)      Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.

                          5)      Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.

                          6)      Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut.

                          • Menentukan sumberdaya informasi, dalam menentukan sumberdaya informasi – H/W, S/W, personil, data, informasi serta fasilitas, tim pengembangan harus :

                          1)      Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.

                          2)      Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.

                          3)      Membuat spesifikasi standar H/W dan S/W yang dapat digunakan semua anak perusahaan.

                          4)      Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

                          5)      Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.

                          • Menyediakan pembagian data; pembuatan sistem pemakaian bersama data (data sharing) mencakup beberapa tugas.

                          Tim pengembangan harus :

                          1)      Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.

                          2)      Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.

                          3)      Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.

                          4)      Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.

                          5)      Menerapkan database.

                          • Memperhatikan lingkungan budaya, untuk itu tim pengembangan harus:

                          1)      Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negaranegara tempat anak perusahaan dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.

                          2)      Membuat survei atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.

                          3)      Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi anak perusahaan.

                          4)      Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerjasama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.

                          • Peringatan, disadari bahwa tugas-tugas dan masalah-masalah di atas bukanlah langkah-langkah yang selalu diikuti beruntun

                          2.IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

                          1.1   PENGERTIAN MORAL, ETIKA DAN HUKUM

                          Moral adalah  tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah

                          Etika adalah satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat.

                          Hukum adalah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya.

                          1.2   PERLUNYA BUDAYA ETIKA

                          Apakah Etika Komputer ?

                          Etika komputer didefinisikan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktifitas utama, dan pimpinan organisasi yang paling bertanggungjawab atas aktifitas tersebut. Kedua aktifitas tersebut adalah:

                          1.  waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat.

                          2.  karena itu harus berbuat sesuatu dengan memformulasikan kebijakan-kebijakan yang

                          memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.

                          Namun ada satu hal yang sangat penting, yaitu bukan hanya pimpinan puncak sendiri yang bertanggungjawab atas etika komputer; para pimpinan dilapis kedua, dan ketiga lainnya juga bertanggungajawab. Keterlibatan seluruh organisasi merupakan keharusan mutlak dalam dunia end-user computing saat ini, semua pimpinan di semua lapisan bertanggungjawab atas penggunaan komputer yang etis di area mereka; selain itu, setiap pegawai bertanggungjawab juga atas aktifitas mereka yang berhubungan dengan komputer.

                          Ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu:

                          1. Kelenturan logika (logical malleability)Kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang diinginkan; komputer bekerja tepat dan sesuai seperti yang diinstruksikan oleh pembuat program. Kelenturan logika inilah yang bisa menakutkan masyarakat, tetapi pada dasarnya masyarakat tidak takut terhadap komputer; sebaliknya masyarakat bisa takut terhadap orang-orang yang memberi perintah di belakang komputer.
                          1. Faktor transformasi

                          Alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh yang baik adalah surat elektronik (e-mail) yang tidak hanya memberikan cara berkomunikasi yang lain, tetapi memberikan cara berkomunikasi yang sama sekali baru. Transformasi seruapa dapat dilihat cara mengadakan rapat; jika pada masa lalu rapat harus dilakukan dengan berkumpul secara fisik, maka saat ini dapat dilakukan dalam bentuk konferensi video (video conference).

                          Faktor tak kasat mata (invisibility factors)Alasan lain minat masyarakat pada etika komputer adalah karena semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat (perintah-perintah yang programer kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan yang diinginkan pemakai), perhitungan rumit yang tidak terlihat (bentuk program-program yang sedemikian rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai), dan penyalahgunaan yang tidak terlihat (tindakan yang sengaja melanggar batasan hukum dan etika). Oleh karena itu masyarakat sangat memperhatikan etika komputer, masyarakat

                          1.3   HAK SOSIAL DAN KOMPUTER STRATEGI GIS

                          Rencana Tindakan, Tanggung Jawab Serta Kendali Untuk Mencapai Operasi Komputer Yang Etis

                          Donn Parker dari SRI International menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam perusahaan, yaitu :

                          1. Formulasikan kode perilaku
                          2. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer
                          3. Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguran, penghentian dan tuntutan
                          4. Kenali perilaku etis
                          5. Fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan dan bacaan yang di isyaratkan
                          6. Promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasikan kepada karyawan
                          7. Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakannya, dam kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
                          8. Dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik
                          9. Dorong partisipasi dalam perkumpulan informasi
                          10. Berikan contoh

                          Menempatkan etika komputer dalam perspektif berbagai masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan organisasi bisnis gagal untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam penggunaan komputer.

                          Sepuluh langkah yang dianjurkan Paker dapat diikuti CIO di perusahaan manapun untuk mengantisipasi penerapan etika jasa informasi. Organisasi SIM dipercayakan pada program komputer, pasokan, data, dokumentasi dan fasilitas yang terus meningkat ukuran dan nilainya. Kita harus memelihara standar kinerja, keamanan dan perilaku yang jelas membantu kita dalam memastikan integritas dan perlindungan berbagai aktiva ini. Karena itu, hal-hal berikut ini harus digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan kerja. Namun keberhasilan program ini tergantung pada kewaspadaan tiap anggota organisasi SIM pada nilai aktiva yang dipercayakan kepadanya. Harus disadari bahwa pelanggaran kepercayaan ini mengakibatkan tindakan pendisiplinan, termasuk pemberhentian.

                          Berikut ini adalah contoh struktur organisasi

                          PT. AIR SURYA RADIATOR

                          Jl. Mawar Rt 04/02 No. 88

                          Mustikajaya Bekasi 17156

                          http://www.ptasr.co.id

                          marketing@asr.co.id

                           

                          PROSES AKUNTANSI PERBANKAN

                          Proses akuntansi bank bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak.

                          Laporan keuangan bank harus sesuai dengan pronsip – prinsip akuntansi keuangan yang diterima secara luas.

                          Persamaan Akuntansi

                          Sistem pencatatan transaksi perbankan di Indonesia menggunakan metode perpasangan ( double entry system )

                          Persamaan Akuntansi Bank

                          HartaBank = Hutang Bank + Modal Bank

                          Harta

                          • Penempatan Dana Dalam Kredit
                          • Penyaluran Dana Dalam Kredit
                          • Penanaman Dana Dalam Aktiva Tetap
                          • Penanaman Lain

                          Hutang

                          • Dana Masyarakat
                          • Dana Pinjaman
                          • Dana Lainnya

                          Modal

                          • Modal Saham
                          • Premium saham
                          • Laba Ditahan
                          • Laba atau Rugi Tahun Berjalan

                          Hubungan antara pos – pos Neraca dan Laba Rugi

                          Pendapatan Bank + Biaya Bank = Harta Bank + Hutang Bank +Modal dan  Cadangan

                          Laporan Keuangan

                          • Laporan keuangan bank sama dengan klaporan keuangan pada umumnya yaitu terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Laba Ditahan dan satu lagi yang berbeda yaitu Laporan Komitmen & Kontinjensi.
                          • Neraca menunjukan posisi keuangan suatu bank pada periode tertentu. Dari mana saja sumber pendanaan bank dan kemana saja dana yang telah diserap disalurkan.
                          • Ikhtisar Laba Rugi menunjukan hasil kegiatan operasional suatu bank selama periode tertentu.
                          • Laporan Komitmen & Kontinjensi menunjukan suatu laporan yang berisi kewajiban dan tagihan bank.

                          Proses Akuntansi Bank

                          Proses Akuntansi Bank pada umumnya sama dengan proses akuntansi umum, tapi banyak diperlukaan buku pembantu umum untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan atas seluruh transaksi yang terjadi pada bank. Selain itu juga banyak dijumpai dokumen -dokumen dasar/formulir untuk mencatat setiap jenis transaksi.

                          Proses Akuntansi Bank dapat diilustrasikan sbb :

                          Transaksi hari – hari bersangkutan berikutnya – Laporan keuangan hari bersangkutan – Pengambilan keputusan – transaksi

                          Proses Akuntansi Bank dapat dilakukan secara manual ataupun Komputerisasi. Perbedaan antara pencatatan manual dengan komputerisasi adalah sbb :

                          Manual

                          1. Semua pekerjaan mulai dari pencatatan sampai dengan pengikhtisaran dilakukan oleh tangan manusia.
                          2. Unsur manusia memegang peranan penting dalam menjalankan proses akuntansi.
                          3. Kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan merupakan hal yangb kritis.
                          4. Perlu pemisahan antara petugas yang menyiapkan buku harian, jurnal dan buku besar.

                          Komputerisasi

                          1. Hanya melibatkan tangan manusia dalam proses key-in ( mencatat dokumen bisnis) kedalam komputer.
                          2. Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan terjamin oleh komputer
                          3. Unsur yang palin kritis adalah program komputer yang digunakan dalam memproses kegiatan akuntansi.

                          Transaksi pada bank dapat bersifat intern maupun ekstern. Transaksi Intern hanya mempengaruhi pos – pos dalam bank saja, sedangkan transaksi ekstern melibatkan pihak ketiga dan bank, dan mengakibatkan perubahan hutang piutang bank.

                          Contoh transaksi intern :

                          Bank Permata membeli sebuah mobil seharga Rp 500.000.000 dari Dealer Astra Indah dan dibayar tunai.

                          Contoh transaksi ekstern :

                          Pemegang saham menyetor modal sebesar Rp 100.000.000 secara tunai.

                          Contoh bentuk laporan Keuangan Bank

                          NERACA

                          I. AKTIVA

                          1.1              Kas

                          1.2              Giro pada Bank Indonesia

                          1.3              Giro pada Bank Lain

                          1.4              Penempatan pada Bank – Bank Lain

                          Penyisihan untuk Penghapusan pada Bank – Bank Lain

                          1.5              Surat – Surat Berharga

                          Penyisihan untuk Penurunan Nilai Surat – Surat Berharga

                          1.6              Kredit yang Diberikan

                          Penyisihan Penghapusan Kredit

                          1.7              Biaya Dibayar Dimuka

                          1.8              Pendapatan yang Masih Akan Diterima

                          1.9              Penyertaan

                          1.10           Aktiva Tetap

                          Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

                          1.11          Aktiva Lain – Lain

                          TOTAL  AKTIVA

                          II. KEWAJIBAN

                          2.1              Giro Nasabah

                          2.2              Kewajiban Segera Lainnya

                          2.3              Tabungan

                          2.4              Deposito Berjangka

                          2.5              Sertifikat Deposito

                          2.6              Surat – Surat Berharga yang Diterbitkan

                          2.6.1    Surat Berharga Pasar Uang

                          2.6.2    Obligasi

                          2.7       Pendapatan Diterima Dimuka

                          2.8       Beban yang Masih Harus Dibayar

                          2.9       Pinjaman yang Diterima

                          2.10     Kewajiban Lain – Lain

                          2.11     Pinjaman Subordinasi

                          2.12     Modal Pinjaman

                          TOTAL KEWAJIBAN

                          III. EQUITAS

                          3.1        Modal Disetor Saham Biasa

                          3.1.1    Saham Biasa

                          3.1.2    Saham Preferen

                          3.2       Tambahan Modal Disetor

                          3.2.1    Agio/Disagio  Saham

                          3.2.2    Modal Sumbangan

                          3.2.3    Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan

                          3.2.4    Lain – Lain

                          3.3       Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

                          3.4       Saldo Laba

                          3.4.1    Cadangan Tujuan

                          3.4.2    Cadangan Umum

                          3.4.3    Saldo Laba yang Belum Dicadangkan

                          TOTAL  EQUITAS

                          TOTAL KEWAJIBAN DAN EQUITAS

                           

                          LAPORAN LABA RUGI & SALDO LABA

                          I. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

                          1. Pendapatan Bunga

                          1.1  Pendapatan bunga yang diperoleh

                          1.2  Pendapatan provisi dan komisi kredit

                          Total pendapatan bunga

                          2. Beban Bunga

                          2.1 Beban bunga yang dibayar

                          2.2 Beban hadiah untuk mendapatkan dana

                          2.3 Beban provisi dan komisi untuk mendapatkan dana

                          Total beban bunga

                          3.  Pendapatan Bunga Netto, (1-2)

                          4. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya

                          4.1  Provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit

                          4.2  Provisi dan komisi yang dibayar selain untuk penerimaan kredit

                          4.3  Pendapatan/beban provisi dan komisi netto

                          4.4  Pendapatan lain

                          4.5  Beban overhead

                          4.6  Beban penghapusan aktiva produktif

                          4.7  Beban penyusutan aktiva tetap

                          4.8  Pendapatan/Beban operasional lainnya netto

                          5. Pendapatan Operasional Netto, (3+/-4.8)

                          II. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

                          1. Pendapatan Non Operasional

                          1.1  Laba penjualan aktiva tetap

                          1.2  Pendapatan deviden penyertaan

                          1.3  Pendapatan dari investasi jangka pendek

                          1.4  Lainnya

                          Total pendapatan non operasional

                          2. Beban Non Operasional

                          2.1  Rugi penjualan aktiva tetap

                          2.2  Denda/sanksi

                          2.3  Lainnya

                          Total Beban non operasional

                          3. Pendapatan (Beban) Non Operasional Netto (II.1-II.2)

                          III. LABA ( RUGI )

                          1. Laba atau Rugi (I.5 – II.3)
                          2. Laba atau Rugi dari Pos Luar Biasa
                          3. Laba atau Rugi sebelum PPh
                          4. Pajak Penghasilan
                          5. Laba bersih setelah pajak tahun berjalan

                          IV. SALDO LABA

                          1. Saldo laba tahun lalu
                          2. Jumlah saldo laba (III.5 + IV.1)
                          3. Deviden yang dibayarkan
                          4. Saldo Laba

                          V. PERINCIAN SALDO LABA

                          1. Cadangan tujuan
                          2. Cadangan umum
                          3. Saldo laba yang belum dicadangkan

                          Total rincian saldo Laba

                          LAPORAN KOMITMEN & KONTINJENSI

                          KOMITMEN

                          A. Tagihan Komitmen

                          1. Fasilitas Pinjaman yang Diterima dan Belum Digunakan
                          2. Pembelian Berjangka Valuta Asing
                          3. Pembelian Valuta Asing Tunai yang belum diselesaikan

                          Jumlah Tagihan Komitmen

                          B. Kewajiban Komitmen

                          1. Fasilitas Kredit kepada nasabah yang belum digunakan
                          2. Kewajiban pembelian kembali aktiva Bank yang dijual dengan syarat repo
                          3. L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka impor ekspor
                          4. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
                          5. Penjualan berjangka valuta asing
                          6. Penjualan valuta asing tunai

                          Jumlah Kewajiban Komitmen

                          Jumlah Tagihan/Kewajiban Bersih Komitmen Bersih (A-B)

                          KONTINJENSI

                          A. Tagihan Kontinjensi

                          1. Garansi dari bank lain

                          1.1 Bank Garansi

                          1.2 Jaminan Risk Sharing

                          1.3 Jaminan Lainnya

                          2.  Pembelian Opsi Valuta Asing

                          3.  Pendapatan bunga dalam penyelesaian

                          Jumlah Tagihan Kontinjen

                          B. Kewajiban Kontinjen

                          1. Garansi yang diberikan

                          1.1   Penerbitan Jaminan

                          1.1.1   Bank Garansi

                          1.1.2   Risk Sharing

                          1.1.3   Standby L/C

                          1.1.4   Bid Bonds

                          1.1.5   Lainnya

                          1.2    Akseptasi  atau endosmen surat berharga

                          1.3    Lainnya

                          2.   L/C  yang revocable dan masih berjalan dalam rangka impor ekspor

                          3.  Penjualan Opsi Valuta Asing

                          Jumlah Kewajiban Kontinjen

                          Jumlah Tagihan/Kewajiban Kontinjen Bersih (selisih A dan B)

                          AKUNTANSI KLIRING, PENDAPATAN & BIAYA, KOMITMEN & KONTINJENSI

                          A. AKUNTANSI  KLIRING

                          • PENGERTIAN  KLIRING
                          • PESERTA  KLIRING
                          • WARKAT  /  NOTA  KLIRING
                          • WARKAT  /  NOTA  YANG  BUKAN  KLIRING
                          • JENIS – JENIS  KLIRING
                          • MEKANISME  KLIRING
                          • PROSEDUR  AKUNTANSI  KLIRING

                          Pengertian Kliring:

                          • Kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.
                          • Lalu  lintas  pembayaran  giral  adalah,  suatu  proses  kegiatan  bayar  membayar  dengan  waktat  atau  nota  kliring,  yang  dilakukan  dengan  cara  saling  memperhitungkan  diantara  bank-bank,  baik  atas  beban  maupun  untuk  keuntungan  nasabah  ybs.
                          • Giral  adalah  simpanan  dari  pihak  ketiga  kepada  bank  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan  menggunakan  cek,  surat  perintah  pembayaran  lainnya,  atau dengan  cara  pemindah  bukuan.

                          Peserta Kliring:

                          Peserta  kliring  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam  :

                          • Peserta  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang sudah  tercatat  sebagai  peserta  kliring  dan  dapat  memperhitungkan  warkat  atau  notanya  secara  langsung  dengan  B I  atau  melalui  PT  Trans  Warkat  sebagai  perantara  dengan  B I.

                          Contoh :  Bank  Retail,  Bank  Devisa

                          • Peserta  tidak  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang  belum  terdaftar  sebagai  peserta  kliring  akan  tetapi  mengikuti  kegiatan  kliring  melaui  bank  yang  telah  terdaftar  sebagai  peserta  kliring.

                          Contoh :  BPR

                          Warkat / Nota kliring

                          • Adalah  alat  atau  sarana  yang  digunakan  dalam  lalu  lintas  pembayaran  giral,  yaitu  surat  berharga  atau  surat  dagang  seperti  :

                          –      cek,

                          –      bilyet  giro,

                          –      wesel  bank  untuk  trasfer  atau  wesel  unjuk,

                          –      bukti-bukti  penerimaan  transfer  dari  bank-bank,

                          –      nota  kredit,  dan

                          –      surat-surat  lainnya  yang  disetujui  oleh  penyelenggara  ( B I )

                          • Syarat-syarat  warkat  yang  dapat  dikliringkan  :

                          –      Ber valuta  Rupiah

                          –      Bernilai  nominal  penuh

                          –      Telah  jatuh  tempo  pada  saat  dikliringkan  dan

                          –      Telah  dibubuhi  cap  kliring

                          • Jenis – jenis  warkat  kliring  :

                          –      Warkat  debet  keluar,  yaitu  :  warkat  bank  lain  yang  disetorkan  oleh  nasabah  sendiri  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  yang

                          bersangkutan

                          Contoh  :

                          Ndari  nasabah  bank  Permata  Semarang  menerima  pembayaran  dari  Sigit  nasasbah  bank  Niaga  Semarang  berupa  cek.  Cek  tersebut  disetorkan  oleh  Ndari  ke  bank  Permata,  maka  cek  tersebut  dapat  dikatakan  sebagai  warkat  debet  keluar.

                          Warkat  debet  masuk,  yaitu  :  warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  dari  bank  lain  melalui  B I  atas  warkat  atau  cek  bank  sendiri  yang  ditarik  oleh  nasabah  sendiri  dan  atas  beban  nasabah  yang  bersangkutan.

                          Contoh  :

                          Bila  bank  Permata  Semarang  menerima  cek  dari  bank  Niaga  Semarang  atas  cek  yang  telah  ditarik  Andi  nasabah  sendiri,  maka  cek  tersebut  merupakan  warkat  debet  masuk  bagi  bank  Permata.

                          • Warkat  kredit  keluar,  yaitu  :

                          warkat  dari  nasabah  sendiri  untuk  disetorkan  kepada  nasabah  bank  lain  pada  bank  lain.

                          Bank  yang  menyerahkan  warkat  tersebut  akan  mengkreditkan  rekening  giro  BI  dan  mendebet  giro  nasabah.

                          • Warkat  kredit  masuk,  yaitu  :

                          warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  bank  tersebut.

                          Bank  yang  menerima  warkat  tersebut  akan  mendebit  rekening  giro  B I  dan  mengkredit  giro  nasabah.

                          Warkat yang bukan kliring

                          • Warkat-warkat  yang  belum  memenuhi  syarat-syarat  warkat  kliring.
                          • Penyetor  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  keperluan  penyelesaian  saldo  negatif  atau  saldo  debet.
                          • Penyetoran  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  pelaksanaan  transfer  dalam  rangka  pelimpahan  likuidasi  dari  suatu  peserta  kepada  kantor-kantor  cabangnya  yang  lain.
                          • Penyetoran-penyetoran  lain  yang  ditetapkan  B I  berdasarkan  kebutuhan.

                          Jenis-Jenis Kliring

                          • Kliring  umum,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  pelaksanaannya  diatur  oleh  B I.
                          • Kliring  lokal,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  berada  dalam  suatu  wilayah  kliring  (wilayah  yang  ditentukan).
                          • Kliring  antar  cabang,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat  antar  kantor  cabang  suatu  bank  peserta  yang  biasanya  berada  dalam  satu  wilayah  kota.  KLiring  ini  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  seluruh  perhitungan  dari  sauatu  kantor  cabang  untuk  kantor  cabang  lainnya  yang  bersangkutan  pada  kantor  induk  yang  bersangkutan.

                          Pertemuan Kliring

                          Kliring  yang  dilaksanakan  tidak  melalui  Automated  Clearing  House,  pertemuan  kliring  biasanya  dilakukan  sebanyak  dua  kali.

                          Pertama  kali  bertemu,  bank-bank  yang  terlibat  dalam  transaksi  kliring  akan  saling  menyerahkan  warkat.

                          Pada  pertemuan  kedua,  bank  peserta  kliring  akan  saling  mengembalikan warkat  apabila  terjadi  penolakan.

                          Waktu  pertemuan  kliring  biasanya  diatur  sebagai  berikut :

                          Senin  sampai  dengan  Jumat:

                          Kliring  I     :  Pukul  10.30 – 14.30

                          Kliring  II    :  Pukul  13.00 – 14.00

                          Sabtu :

                          Kliring  I     :  Pukul  10.00 – 11.00

                          Kliring  II    :  Pukul  12.00 – 13.00

                          Pembukuan  Transaksi  Kliring  :

                          Kasus : Kembali ke ilustrasi  kliring.

                          Pada  saat  bank  ABC  menerima  warkat  giro  dari  bank  Omega

                          Kedua  bank  akan  mencatat  transaksi  kliring  tersebut  sbb.

                          Pembukuan  transaksi  kliring  ini  dapat  ditampung  pada  rekening  sementara  “Kliring”  atau  langsung  ke  rekening  giro  pada  B I.

                          Pada  bank  ABC – cabang  Jakarta

                          Pada  saat  terima  warkat  dari  Tn.  Sigit  untuk  disetorkan  ke (menambah)  rekening  giro  Ny. Dita.

                          D      :  Kliring             Rp.  30.000.000,-

                          K       :  Giro – Rek.  Ny. Dita                          Rp.  30.000.000,-

                          Setelah  diketahui  hasilnya  baik,  biasanya  pada  waktu  kliring  kedua  akan  dinihilkan  rekening  Kliring.

                          D      :  B I – Giro                    Rp.  30.000.000,-

                          K       :  Kliring                                     Rp.  30.000.000,-

                          Pada  bank  Omega – cabang  Jakarta

                          Pada  saat  menerima  warkat  nasabahnya  sendiri  (warkat  Tn.  Sigit)  akan  membebankan  rekening  Tn. Sigit  dengan  jurnal  sbb :

                          D      :  Giro – Rek.  Tn.  Sigit             Rp.  30.000.000,-

                          K       :  B I – Giro                                            Rp.  30.000.000,-

                          Bang  Omega  dapat  langsung  mengkredit  rekening  giro  pada  BI  arena  cek  tersebut  adalah  cek  dari  nasabahnya  sendiri.

                          Apabila  Tyas  seorang  nasabah  bank  Omega – cabang  Jakarta  menyerahkan  sebuah  warkat  Giro  senilai  Rp.  50.000.000,-  kepada  bank  untuk  diserahakan  kepada  Grace,  salah  seorang  nasabah  bank  Lippo  cabang  Jakarta,  oleh  kedua  bank  akan  dibukukan  sebagai  berikut :

                          Pada  bank  Omega  cabang  Jakarta

                          Pada  saat  menerima  amanat  dan  warkat  dari  Tyas,  akan  dibukukan  sebagai  berikut :

                          D      :  Giro  –  Rek.  Tyas                  Rp.  50.000.000,-

                          K       :  B I – Giro                                                        Rp.  50.000.000,-

                          Pada   bank  Lippo  cabang  Jakarta

                          Pada  saat  menerima  warkat  setoran  untuk  menambah  rekening  Grace,  dibukukan  sbb.  :

                          D      :  B I – Giro                                Rp.  50.000.000,-

                          K       :  Giro  –  Rek.  Grace                                        Rp.  50.000.000,-

                          Neraca kliring

                          Pada  akhir  hari  kliring,  akan  dibuatkan  neraca  kliring  sebagai  laporan  akhir  transaksi  kliring.

                          Apabila  dalam  pembukuan  transaksi  kliring,  bank  Omega  selalu  mempergunakan  rekening  sementara    kliring  dan  pendebetan  atau  pengkreditan  rekening  giro  pada  B I  dilaksanakan  pada  akhir  hari  kliring,  untuk  mengetahui  apakah  bank  menang  atau  kalah  klring,  maka  kekalahan  kliring   diatas  akan  dibukukan  sebagai  berikut  :

                          D   :  Kliring                                                          Rp.  80.000.000,-

                          K    :  B I – Giro                                                     Rp.  80.000.000,-

                          Dilihat  dari  sudut  B I ,  tidak  akan  terdapat  selisih  pendebetan  maupun  pengkreditan  rekening  giro  masing-masing  bank  peserta  kliring.

                          Selanjutnya  untuk  mencatat  transaksi  hasil  kliring  diatas,  oleh  B I  akan  dibukukan  sbb.  :

                          D      :  Giro – Bank  Omega              Rp.  80.000.000,-

                          K       :  Giro – Bank  ABC                                           Rp.  30.000.000,-

                          K       :  Giro – Bank  Lippo                                        Rp.  50.000.000,-

                          Melalui  kalah  atau  menang  kliring  ini,  oleh  B I  akan  dipantau  saldo  minimum  dari Reserve  Reqiurement.

                          Bila  suatu  bank  reserve  requirement-nya  lebih  rendah  dari  pada  apa  yang  seharusnya  dipelihara,  maka  kepada  bank  yang  tidak  memenuhi  persyaratan  tersebut  akan  dikenakan  denda  oleh  B I.

                          Yang  dimaksud  dengan  kliring  otomatis  adalah  :

                          Terjadinya  pertukaran  data  secara  elektronik  melalui pemrosesan  dengan  mesin  dalam  bentuk  standar  yang  telah  diformat  terlebih  dahulu.

                          Selain  itu,  pemrosesan  elektronik  juga  melibatkan  pengiriman  media  penyimpanan  data  komputer.  Media  ini  merupakan  media  utama  untuk  transaksi  kliring  dengan  otomatis,  atau  lazim  dikenal  dengan  Automatic  Clearing  House  (ACH).

                          Dalam  pemrosesan  data  secara  elektronik  ini,  mesin  akan membaca  Magnetic  Ink  Character  Recognition,  atau  MICR pada  setiap  lembar  cek  nasabah.

                          Transaksi  kliring  otomatis  dapat  dipecah  menjadi  dua  jenis  :

                          • Transaksi  local  (intraregional),  bank  penarik  mempersiapkan  seluruh  warkat  untuk  dikirim  ke  bank  tertarik.  Disini  bank  penarik  akan  memeriksa  kelengkapan  data,  memeriksa  kebenaran  cek,  membedakan  apabila  transaksi  tersebut  berasal  dari  bank  sendiri,  kemudian  menyampaikan  data  tersebut  kepada  lembaga  kliring.
                          • Transaksi  antar  daerah  (interregional),  bank  penarik  akan  menyampaikan  transaksinya  kepada  pusat  pengolahan  data  di  lembaga  kliring  lokal.  Transaksi-transaksi  disortir  oleh  bank  penarik  dalam  lokasi  yang  bersangkutan.  Volume  data  yang  besar  ini  akan  digabung  menjadi  suatu  ringkasan  arsip  untuk  setiap  lokasi,  kemudian  arsip  ini  dipindahkan  ke  tiap  lokasi  lainnya  untuk  diproses  lebih  lanjut.

                          B. AKUNTANSI  PENDAPATAN

                          1. Pengertian

                          Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:233) dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

                          Sedangkan menurut Accounting Principle Board dikutip oleh Theodorus Tuanakotta (1984:153) dalam buku Teori Akuntansi pengertian pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.

                          Selain itu menurut Commite On Accounting Concept and Standart dari AAA dikutip oleh Theodorus Tuonakotta (1984:144) dalam buku teori Akuntansi memberikan definisi pendapatan adalah” Pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan kepada langganan-langganannya dalam jangka waktu tertentu”.

                          Paton dan Littleton mengemukakan bahwa pengertian pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan moneter. Hal ini juga dikemukakan Suwardjono (1984:167) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.

                          2.  Pengukuran Pendapatan

                          Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.

                          Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

                          Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

                          Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

                          Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya :

                          • Pendapatan Operasional

                          v            Pendapatan bunga debitur

                          Pendapatan bunga dari aktiva produktif non-perfoming, tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan sejak aktiva tersebut dinyatakan non-performing. Dengan demikian, bank tidak perlu melakukan penyesesuaian terhadap pendapatan bunga yang telah diakui sebelum aktiva produktif tersebut dinyatakan non-performing. Bunga dari aktiva non-performing yang tidak diakui sebagai pendapatan akan dicatat dalam rekening administrative karena merupakan peristiwa kontijensi.

                          Hal yang perlu diperhatikan dalam hal terjadi pelunasan yang berkaitan dengan aktiva produktif non-performing, pelunasan tunggakan bunga tersebut terlebih dahulu diperlukan sebagai pelunasan tunggakan pokoknya.

                          Sebagai contoh, apabila pendapatan bunga debitur performing selama bulan Juli dihitung sebesar Rp. 100 juta, sedangkan debitur non-performing sebesar Rp. 23 Juta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

                          Accrual Basis.

                          D: Pendapatan Debitur YMH Diterima………………………Rp. 100.000.000K: Pendapatan Bunga Debitur……………………………….Rp. 100.000.000

                          Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berikut ini :

                          D: Kas…………………………………………………………Rp. 100.000.000K: Bunga Debitur YMH Diterima..………………………….Rp. 100.000.000
                          D: Rekening Administrasi Rupiah – Tunggakan Bunga..……Rp. 23.000.000

                          Cash Basis.

                          Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berikut ini :

                          D: Kas…………………………………………………………Rp. 23.000.000K: Pendapatan Bunga Debitur……………………………….Rp. 23.000.000

                          v            Pendapatan komisi dan provisi

                          Komisi merupakan pendapatan bank yang sedang digiatkan belakangan. Komisi ini merupakan beban yang diperhitungkan kepada para nasabah bank yang mempergunakan jasa bank. Komisi juga lazimnya dibukukan langsung sebagai pendapatan pada saat bank menjual jasa kepada para nasabahnya.

                          Provisi kredit merupakan sumber pendapatan bank yang akan diterima dan diakui sebagai pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank. Biasanya provisi kredit langsung dibayarkan oleh nasabah yang bersangkutan.

                          Komisi dan provisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait dengan jangka waktu diperlukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistimatis selang jangka waktunya. Pendapatan atau beban komisi dan provisi tersebut disajikan sebagai bagian dari pendapatan dan beban operasional lainnya dalam tubuh laporan laba-rugi.

                          Sebagai contoh, Bank NAZAR menyetujui kredit untuk PT. ROZY sebesar RP. 200 Juta selama jangka waktu 5 tahun. Provisi kredit ditetapkan sebesar 0,6 persen dari pagu kredit. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

                          D: Kas…………………………………………………………Rp. 1.200.000K: Provisi Kredit Diterima Dimuka………………………….Rp. 1.200.000

                          Transaksi ini berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan terikat dengan jangka waktu. Oleh sebab itu perlu dialokasikan setiap bulan selama lima tahun mendatang. Provisi kredit ini akan dialokasikan menjadi pendapatan dan akan disajikan dalam laporan laba-rugi bulanan. Alokasi pendapatan pada bulan pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut :

                          Alokasi Bulan Pertama = 1/60 x Rp. 1.200.000 =  Rp. 20.000

                          Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

                          D: Provisi Kredit Diterima Dimuka…..………………………Rp. 1.200.000K: Pendapatan Provisi Kredit…….………………………….Rp. 1.200.000

                          Jenis pendapatan komisi yang dapat diciptakan dalam bank banyak sekali, yang lazimnya berasal dari jasa yang ditawarkan.

                          v            Pendapatan atas transaksi valuta asing

                          Pendapatan yang timbul dari transaksi valuta asing lazimnya berasal dari kurs. Selisih kurs ini akan dimasukkan kedalam pos pendapatan dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valuta asing harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan.

                          Terhadap aktiva dan kewajiban yang dimiliki suatu bank dalam valuta asing harus dijabarkan dalam Valuta Rupiah. Penjabaran aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing ke dalam valuta rupiah harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan. Penjabaran seluruh aktiva dan kewajiban dalam Valuta Rupiah harus mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia.

                          v            Pendapatan Operasional lain ( mis. Deviden, L/R penjualan surat berharga)

                          • Pendapatan Non Operasional

                          v         Pendapatan dari penjualan aktiva tetap

                          v         Pendapatan dari penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank

                          • Pendapatan Luar Biasa

                          Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi. Keuntungan ini merupakan suatu windfall profit. Dan harus digolongkan sebagai keuntungan atau pendapatan luar biasa.

                          Pendapatan luar biasa harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba-rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Dengan demikian perlu batasan atau definisi mengenai pos atau transaksi apa saja yang dapat digolongkan yang sifatnya luar biasa. Yang dimaksud dengan pos luar biasa adalah pos yang memenuhi kedua kriteria sebagai berikut:

                          • Bersifat tidak normal (tidak biasa)

                          Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memilih tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak berhubungan dengan aktifitas perusahaan sehari-hari.

                          • Tidak Sering Terjadi

                          Kejadian atau transaksi yang bersangkutan tidak dihubungkan akan terulang lagi di masa yang akan datang.

                          Jadi yang dalam menerapkan kedua kriteria tersebut, harus dipertimbangkan faktor lingkungan dari perusahaan yang bersangkutan, faktor geografis perusahaan, dan faktor lainnya seperti politis dan lain sebagainya. Pengakuan pendapatan yang bersifat luar biasa ini akan mengacu kepada prinsio Akuntansi Indonesia.

                          Kejadian yang selalu menjadi pertimbangan bank adalah perubahan kurs valuta asing terhadap mata uang Rupiah. Kenaikan atau penurunan selisih kurs valuta asing tidak dapat dijadikan sebangai keuntungan atau kerugian luar biasabagi Bank Indonesia karena faham yang diterapkan dalam kurs valuta asing adalah gambangtekendali (floating rate).

                          Akan tetapi, apabila terjadi selisih kurs yang naik secara tiba-tiba, atau naik dengan jumlah yang cukup besar seperti adanya devaluasi Rupiah terhadap valuta asing, maka kejadian ini dapatdigolongkan kedalam pos luar biasa (extraordinary item). Keuntungan yang timbul dari kenaikan selisih kurs akibat dari devaluasi merupakan keuntungan atau pendapatan yang timbul dari transaksi yang luar biasa. Disebut luar biasa karena peristiwa devaluasi bukan merupakan yang biasa.

                          Akan tetapi, bila kenaikan atau penurunan yang sagat tajam terjadi di negeri America selatan, yang terkenal dengan seringa adanyadevaluasi dan tingkat inflasi yang hipper tinggi, maka peristiwa ini tidak dapat dianggap sebagai peristiwa luar biasa.

                          Koreksi masa lalu

                          Tidak semua pos dala laba-rugi periode lalu harus dikoreksi. Pos-pos yang harus dilaporkan sebagai koreksi masa lalu dan tidak dapat diperhitungkan sebagai unsur laba periode bejalan adalah koreksi terhadap laporan keuangan periode yang laluyang berasal dari kesalahan perhitungan atau kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi yang tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yan telah terjadi, dan kesalahan yang bersifat matematis.

                          Koreksi masa lalu yang dilakukan harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada periode yang dimana koreksi tersebut dilakukan.

                          Pengaruh Komulatif Perubahan Prinsip Akuntansi

                          Adakalanya terjadi perubahan penerapan prinsip akuntasi dalam suatu periode tertentu karena alasan manajemen. Perubahan penerapan prinsip akuntansi ini dapat saja brpengaruh pada pendapatan bank sehingga harus dikoreksi dan diungkapkan dalam laporan  keuangan.

                          PAI mengatur mengenai pengaruh komulatif perubahan prinsip akuntansi sebagai berikut :

                          Pengaruh komulatif akibat perubahan dari suatu prinsip akuntansi yang lazim ke prinsip lainnya yang juga sesuai dengan PAI harus dilaporkan dalam perhitungan laba-rugi periode terjadinya perubahan, dan disajikan diatara pos luar biasa dan laba bersih.

                          Jumlah pengaruh komulatif dari perubahan keprinsip akuntansi yang baru merupakan selisih antara jumlah laba yang ditahan pada awal periode perubahan dengan jumlah laba yang ditahan yang seharusnya dilaporkan bila prinsip akuntasi yang baru tersebut telah ditetapkan secara retroaktif untuk seluruh periode yang dipengaruhi.

                          C. AKUNTANSI BIAYA

                          1. Pengertian

                          Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.

                          Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.

                          2. Jenis – Jenis Biaya Bank

                          a. Biaya Operasional, terdiri dari :

                          • Biaya Bunga

                          Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank   keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.

                          • Biaya Valuta Asing

                          Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

                          • Biaya Overhead

                          Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.

                          Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :

                          • Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
                          • Menjadi biaya pada periode terjadinya
                          • Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

                          Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.

                          b. Biaya Non Operasional

                          Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.

                          • Pos Luar Biasa

                          Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan  ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya.

                          Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

                          Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat digolongkan sebagai kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini sangat sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak bias digolongkan sebagai peristeiwa luar biasa.

                          • Koreksi Masa Lalu

                          Koreksi masa lalu yang berkaitan dengan  unsure laba-rugi dapat dilakukan apabila telah terjadi kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waktu atau tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi, dan kesalahan matematis.

                          Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap diungkapkan.

                          • Pajak Penghasilan

                          Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tariff pajak penghasilan.

                          D. AKUNTANSI  KOMITMEN & KONTINJENSI

                          Komitmen dan Kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga apabila dikaitkan dengan pos – pos aktiva dan pasiva neraca dapat menggambarkan posisi keuangan secara wajar. Komitmen dan Kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal laporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang disepakati dengan nasabah telah terpenuhi. Komitmen dan Kontinjensi dapat berupa tagihan atau kewajiban bank. Komitmen dan kontinjensi tersebut dapat dalam bentuk mata uang rupiah atau asing.

                          Komitmen

                          Komitmen adalah suatu perikatan ataukontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Jenis komitmen yang lazim antara lain :

                          1. Fasilitas pinjaman yang diterima

                          Yaitu fasilitas p[injaman yang diterima oleh bank dari bank lain atau pihak lain dan belum digunakan pada tanggal laporan.Fasilitas yang   diterima disajikan sebesar sisa fasilitas yan belum ditarik oleh bank.

                          2. Fasilitas yang diberikan

                          Adalah fasilitas kredit yang telah disetujui  oleh bank dan diberikan kepada nasabah dan masih berlaku digunakan oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan sebesar sisa komitmen yang belum ditarik.

                          3. Kewajiban pembelian aktiva bank yand dijual dengan syarat repo

                          Adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu ttn yang dijanjikan. Kewajiban disajikan sebesar nilai pembelian yang disepakati bank dengan nasabah.

                          4. L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan

                          Adalah Pemberian jaminan dalam bentuk  penerbitan L/C yang tdk dpt dibatalkan dalam rangka ekspor impor lalu lintas perdagangan. Disajikan sebesar nilai L/C yang belum direalisasi.

                          5. Ekseptasi wesel impor atas dasar L/C Berjangka

                          Adalah jaminan dalam bentu panandatanganan thd wesel2 impor atas dasar L/C berjangka . Disajikan sebesar nilai wesel yang diaksep.

                          6. Transaksi valus yang belum diselesaikan.

                          Adalah Jumlah transaksi valus tunai yang belum diselesaikan pd tgl laporan.

                          7. Transaksi valus berjangka

                          Adalah saldo tagihan yang timbul dari transaksi valus berjangka wajib dilaporkan dalam komitmen & kontinjensi . Dijabarkan dalam mata uang rupiah sesuai kurs pd tgl laporan.


                          Kontinjensi

                          Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban yang timbulnya tergantung pada jadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Jenis komitmen yang lazim antara lain :

                          1. Garansi Bank

                          Adalah Semua bentuk garansi yang diterima atau diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank cidera janji. Garansi bank dapat berupa :

                          a. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi, baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing dan standby L/C maupun pelaksanaan proyek seperti bid bonds, performance bonds atau advance payment bonds.

                          b. Akseptasi atau endosmen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi dalam bentu penandatanganan kedua dan seterusnya atas wesel atau promes atau aksep.

                          Garansi yang masih berlaku, baik diterima atau diterbitkan oleh bank disajikan dalam komitmen dan kontinjensi sebesar nilai nominal jaminan.

                          2. L/C yang dapat dibatalkan

                          Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang dapat dibatalkan dalam rangka ekspor impor atau lalu lintas perdagangan. L/C disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum terealisasi.

                          3. Transaksi opsi valuta asing

                          Transaksi opsi valus yang masih berjalan pada tanggal laporan, wajib dilaporkan dalam laporan komitmen dan kontinjensi dan dijabarkan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakn kurs tengah pada tanggal laporan.

                          4. Pendapatan bunga dalam penyelesaian

                          Perhitungan bunga dari aktiva produktif non performing yang belum dpat diakui sebagai pendapatan bunga dalam periode berjalan.

                          TENSES

                          Tenses dalam bahasa Inggris berarti time (waktu). Dalam bahasa Inggris ada 16 bentuk waktu.

                          1. 1. Simple Present Tense

                          Uses :

                          • Menyatakan perbuatan yang biasa dilakukan/rutinitas
                          • Menyatakan suatu kebenaran umum

                          Formula :

                          S + am/is/are + C

                          S + Verb 1 /Verb 1 + s/es + O

                          Adverb : always, usually, sometimes, never, often, every etc

                          Note : I/we/you menggunakan verb 1

                          he/she/it menggunakan verb 1 + s/es

                          Example :

                          • Ø My father is teacher
                          • Ø The world is round
                          • Ø We eat rice every day
                          • Ø She goes to campus by motorcycle

                          1. 2. Present Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang sedang berlangsung

                          Formula :

                          S + am/is/are + Verb + ing + O

                          Adverb : now, today, at moment

                          Example :

                          • Ø Her sister is reading a magazine
                          • Ø I am watching television now
                          1. 3. Present Future Tense

                          Uses :

                          Menyatakan perbuatan yang akan datang

                          Formula :

                          S + will/shall + be + C

                          S + will/shall/be going to + Verb 1 + O

                          Adverb : tomorrow, next, etc

                          Note :  Will dapat digunakan untuk semua subyek

                          Shall hanya dapat digunakan untuk she/he/it

                          Example :

                          • Ø I will be here tomorrow
                          • Ø We are going to MID Test next week
                          • Ø She shall come there tomorrow morning

                          1. 4. Present Perfect Tense

                          Uses :

                          • Menyatakan peristiwa yang baru saja terjadi
                          • Menyatakan peristiwa yang dimulai sejak dulu dan masih berlangsung hingga skarang

                          Formula :

                          S + has/have + been + C

                          S + has/have + Verb 3 + O

                          Adverb : since, just, for, etc

                          Note :  Have digunakan untuk subyek I/they/we/you

                          Have digunakan untuk she/he/it

                          Example :

                          • Ø She has gone since morning
                          • Ø We have lived in New York since 2005

                          1. 5. Simple Past Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang sudah berlalu

                          Formula :

                          S + was/were + C

                          S + Verb 2 + O

                          Adverb : last, ago, yesterday, etc

                          Note :  Was digunakan untuk subyek I/she/he/it

                          Were digunakan untuk you/they

                          Example :

                          • Ø The train was ten minutes late
                          • Ø My mother gave me money yesterday

                          1. 6. Past Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang terjadi secara bersamaan di masa lampau

                          Formula :

                          S + was/were + Verb + ing + O

                          Adverb : when, while

                          Note :  Was digunakan untuk subyek I/she/he/it

                          Were digunakan untuk you/they

                          When diikuti kalimat past tense

                          While digunakan untuk kalimat past continous tense

                          Example :

                          • Ø I was studying English when my mother arrived
                          • Ø While They were playing football, Anton came

                          1. 7. Past Future Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang akan datang yang dilakukan pada waktu lampau

                          Formula :

                          S + should/would + be + C

                          S + should/would + Verb 1 + O

                          Adverb : before

                          Example :

                          • Ø I should watch the foot ball the week before

                          1. 8. Past Perfect Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang terjadi secara berurutan di masa lampau

                          Formula :

                          S + Had + Been + C

                          S + Had+ Verb 3 + O

                          Adverb : before, after

                          Note :  Before diikuti kalimat past tense

                          After digunakan untuk kalimat past perfect tense

                          Example :

                          • Ø I slept in bedroom after my father had gone
                          • Ø My aunt had cooked in kitchen before I arrived

                          1. 9. Present Perfect Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang dimulai pada waktu lampau dan mmasih berlangsung hingga sekarang

                          Formula :

                          S + Has/Have + Been + Verb + ing

                          Adverb : since, for

                          Example :

                          • Ø You have been learning English for a year
                          • Ø They have been studying since morning

                          1. 10. Future Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang akan sedang terjadi

                          Formula :

                          S + Will/Shall + Be + Verb + ing

                          Example :

                          • Ø We shall be coming to your house tomorrow

                          1. 11. Future Perfect Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang sudah dimulai pada waktu lampau dan segera selesai pada waktu yang akan dating

                          Formula :

                          S + Will/Shall + Have + Verb 3

                          Example :

                          • Ø They will have finished their work by Monday

                          1. 12. Future Perfect Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang sudah dimulai pada waktu lampau tetapi kemungkinan masih dilanjutkan pada waktu mendatang

                          Formula :

                          S + Will/Shall + Have + Been +Verb + ing

                          Example :

                          • Ø I shall have been studying here five month by the end of the March

                          1. 13. Past Perfect Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang sudah dimulai dan masih berlangsung pada waktu lampau

                          Formula :

                          S + Had + Been +Verb + ing

                          Example :

                          • Ø We had been cleaning the class when our teacher came
                          • Ø They had been singing, when we studied dancing

                          1. 14. Past Future Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang akan sedang dilakukan pada waktu lampau

                          Formula :

                          S + Would/Should + Be +Verb + ing

                          Example :

                          • Ø He would be giving me a dictionary

                          1. 15. Past Future Perfect Tense

                          Uses :

                          Menyatakan peristiwa yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya tidak terpenuhi pada waktu lampau

                          Formula :

                          S + Would/Should + Have + Verb 3

                          Example :

                          • Ø You would have worked if he had worked hard

                          1. 16. Past Future Perfect Continous Tense

                          Uses :

                          Menyatakan bentuk future perfect continous dalam bentuklampau

                          Formula :

                          S + Would/Should + Have + Been + Verb + ing

                          Example :

                          • Ø I should have been working there for two years by the end of this year